Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyebab Atap Copot pada Kecelakaan Bus PO Sugeng Rahyu Vs PO Eka

Kompas.com - 31/08/2023, 15:40 WIB
Janlika Putri Indah Sari,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Terjadi kecelakaan maut yang melibatkan bus PO Sugeng Rahayu dan bus PO Eka Cepat, Kamis (31/8/2023), di Ngawi, Jawa Timur.

Kecelakaan tersebut membuat kedua bus mengalami kerusakan parah. Bahkan, bagian atap dari bus Sugeng Rahayu sampai copot. Sementara itu, bodi samping dari bus Eka terlihat ringsek dan bolong.

Dikutip dari Kompas.com, menurut keterangan saksi di lokasi kejadian, pengemudi bus Sugeng Rahayu bermaksud menghindari pejalan kaki yang ada di depannya. Hal itu kemudian membuat bus mengambil haluan ke kanan. Namun di saat bersamaan, muncul bus Eka dari arah berlawanan.

Baca juga: Hyundai Kembangkan Fast Charger Sendiri, Rilis Akhir 2023

Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI) Sony Susmana mengatakan, pada dasarnya kemungkinan kerusakan yang akan dialami oleh bus ketika kecelakaan tidak akan bisa diprediksi.

"Sebab, rangka bus yang dibuat oleh karoseri tidak di desain aman untuk adu banteng," kata Sony kepada Kompas.com, Kamis (31/8/2023).

Sony juga berpendapat, kondisi seperti ini seharusnya tidak bisa menyalahkan pihak lain yang menjadi faktor kecelakaan.

Kecelakaan maut terjadi di Jl Raya Ngawi – Maosapati, Kabupaten Magetan, Jawa Timur antara Bus Sugeng Rahayu yang melaju dari arah Selatan menuju ke Ngawi sementara Bus Eka melaju dari arah Utara k Magetan adu banteng di Desa Tambakromo Kecamatan Gemeng.KOMPAS.COM/SUKOCO Kecelakaan maut terjadi di Jl Raya Ngawi – Maosapati, Kabupaten Magetan, Jawa Timur antara Bus Sugeng Rahayu yang melaju dari arah Selatan menuju ke Ngawi sementara Bus Eka melaju dari arah Utara k Magetan adu banteng di Desa Tambakromo Kecamatan Gemeng.

Baca juga: Upaya PLN Mendukung Program Percepatan Ekosistem Kendaraan Listrik

"Pejalan kaki atau penyebrang jalan atau apapun itu normal ada di sekitar jalan. Tidak  mungkin mereka tiba-tiba muncul.  Kalau tiba-tiba muncul,  pengemudi harus punya jurus. Jadi kecelakaan tersebut bisa dihindari kalau pengemudinya jaga kecepatan seperti yang kita tahu, mana ada bus kecepetannya rendah?," 

Kemudian, menghindari pejalan kaki bisa dilakukan dengan hard braking kedepan bukan dibanting kearah lain yang ada obyeknya juga. Ngerem mendadak itu  berbahaya, maka dari itu harus jaga kecepatan.

"Kalau menghindar arahnya ke obyek yang bergerak melawan arah, karen impactnya dua kali lebih besar, maka kerusakannya juga dua kali lebih parah," kata Sony.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau