Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Toyota Sebut Bioetanol Bisa Mengurangi Emisi 14 Persen

Kompas.com - 25/08/2023, 15:01 WIB
Aprida Mega Nanda,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Toyota Indonesia menampilkan mobil dengan teknologi Flexy Engine di Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2023 beberapa waktu lalu.

Ada dua model yang menjadi andalan, Fortuner dan Corolla Cross hybrid yang diklaim mampu menenggak bioetanol hingga 100 persen (E100).

Toyota menyebut teknologi ini sebagai Flexy-Fuel Vehicle karena sanggup menggunakan energi alternatif baru dan terbarukan. Bioetanol merupakan salah satu upaya Toyota mengurangi konsumsi BBM fosil dan menekan emisi karbon.

Baca juga: Pilihan Mobil Listrik yang Baru Meluncur di Indonesia, Ada 14 Model

Wakil Presiden Direktur PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) Bob Azam mengatakan, pihaknya sudah melakukan uji coba terkait penggunaan bahan bakar bioetanol E100, dan hasilnya bisa mengurangi emisi 14 persen.

“Etanol 100 mengurangi emisi 14 persen. Efisiensinya mirip, tapi tenaganya lebih besar 4 persen,” ucap Bob di Ubud, Bali, Kamis (24/8/2023).

Menurut Bob, pada dasarnya mobil Toyota dengan kode mesin TR sudah bisa meminum bahan bakar olahan nabati seperti yang sudah dipakai di Brazil.

Toyota Fortuner hasil konversi 100 persen kompatibel dengan bahan bakar Bioetanol atau E100.KOMPAS.com/Gilang Toyota Fortuner hasil konversi 100 persen kompatibel dengan bahan bakar Bioetanol atau E100.

Kendati demikian, untuk mencapai E100, dibutuhkan kerja sama dari berbagai pihak. Tidak bisa hanya digerakkan oleh industri otomotif saja karena berkaitan erat dengan sumber bahan nabati.

“E100 itu kan banyak dipakai di Brazil dari tebu, jadi fleksibel. Kalau harga gulanya jatuh mereka bisa gunakan bahan bakar, jadi harganya naik lagi. Tapi kalau harganya mahal mereka pakai fosil lagi. Jadi ini meningkatkan dan menjaga harga gula di petani,” ucap Bob.

“Kalau di kita ini sebagai diversifikasi energi. Kita harus lihat dari beberapa sumber supaya bisa lebih kuat energinya. Tapi biasanya energi alternatif selalu lebih mahal dari bensin,” lanjutnya.

Baca juga: Pilihan Mobil Listrik yang Baru Meluncur di Indonesia, Ada 14 Model

Diketahui, PT Pertamina (Persero) secara resmi memasarkan bahan bakar jenis baru di sejumlah wilayah Indonesia dengan pencampuran Pertamax dengan Bioetanol dari tebu sebanyak 5 persen (E5).

Dinamakan Pertamax Green 95, pada tahap awal BBM tersebut dipasarkan di lima SPBU DKI Jakarta dan 10 SPBU di Surabaya, Jawa Timur.

“Besar harapan Pertamax Green 95 juga akan membawa dampak multiplier effect, bagi perekonomian Indonesia dan menjadi peluang penetrasi pasar global,” ucap Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati dalam keterangan resminya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com