YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Yogyakarta memiliki pebalap motocross cilik berbakat yang tengah merintis di kancah internasional. Namanya Cameron Stefano Gallardo. Dia akrab disapa Fano lahir di Yogyakarta pada 19 April 2011 silam. Tekadnya membalap untuk mengharumkan nama Yogyakarta dan Indonesia begitu besar.
Ditemani orang tuanya, Fani Suwito dan Rosy Liana, mengenakan pakaian balap dan helm kebanggaan, Fano sowan Ngarso Dalem Sri Sultan Hamengkubuwono X di Kraton Kilen.
Dalam pertemuan ini, Fano juga didampingi cucu Sri Sultan Hamengkubuwono X yakni, RM Gustilantika Marrel Suryokusumo.
Baca juga: Pebalap Nasional Siap Hadiahkan Gelar Juara untuk HUT Ke-78 RI
Sosok yang akrab disapa Mas Marrel ini juga dikenal sebagai pebalap muda berprestasi yang telah berkarir di dunia balap internasional selama 5 tahun.
Fano mohon doa restu sekaligus memohon suntikan semangat dan nasihat terkait rencana besarnya untuk menorehkan prestasi balap di kancah internasional.
Raja Kraton Yogyakarta yang juga Gubernur DIY itu pun merasa bangga, menyuntikkan semangat dan menyampaikan pesan khusus kepada Fano.
Baca juga: Sulitnya Regenerasi Pebalap Mobil Perempuan
Dalam kesempatan itu, Sultan mengingatkan agar Fano memiliki kemauan dan tekad yang kuat, serta membutuhkan dukungan penuh dari orang tuanya.
"Fano perlu memiliki kemauan yang kuat dan ingat bahwa kepercayaan dan dukungan dari orang tua merupakan jalan menuju kesuksesan untuk mencapai tujuan, langkah pertama dalam perjalanan ini harus dijalani dengan tekun, dan penting untuk menjaga fokus pada proses,” pesan Sultan.
“Di sirkuit boleh ‘mbelok' mengikuti rute sirkuit, tetapi soal tekad dan ketekunan 'ojo mbelok',” pesan Sultan yang memiliki makna dalam ini.
Mendapat wejangan Ngarso Dalem, dengan polosnya Fano menyampaikan impian besarnya di dunia motocross.
Baca juga: Bikin Jatuh Banyak Pebalap, Jorge Martin Tak Merasa Bersalah
"Saya ingin ikut Kejuaraan Dunia Motocross International Ngarso Dalem, dan naik ke level kelas senior profesional," ucapnya.
Di usianya yang masih muda, Fano telah menunjukkan tekad dan semangat yang luar biasa dalam menghadapi setiap tantangan yang datang.
Fano kemudian bercerita kepada Sultan tentang pengalamannya pernah mengalami patah tulang dan cedera berkali kali selama menekuni hobi balapnya.
Mas Marrel kemudian memberikan pandangan dan pengalamannya sebagai pebalap kepada Fano.
Baca juga: Duka di Sirkuit Mandalika, Pebalap Haruki Noguchi Meninggal Dunia
"Saya beruntung 5 tahun punya pengalaman untuk jadi bagian dari organisasi balap dan pembalap untuk tim di salah satu universitas di Inggris. Dengan Fano ke luar negeri, semoga semakin banyak bakat muda yang bisa memiliki pengalaman lebih jauh," ungkap Marrel.