JAKARTA, KOMPAS.com – United TX3000 memiliki tampilan dan dimensi yang cukup besar dibandingkan dengan motor listrik kebanyakan. Secara umum, mengendarai motor ini memiliki impresi yang berbeda dibandingkan motor bensin.
Di atas kertas, dimensi TX3000 tampak seukuran dengan Yamaha Nmax. Di mana motor listrik ini memiliki ukuran (PxLxT) 1.890 mm x 765 mm x 1.195 mm. Sementara Nmax berdimensi (PxLxT) 1.935 mm x 740 mm x 1.160 mm.
Meski begitu, TX3000 cukup nyaman dipakai harian. Motor terasa cukup compact dan asyik dipakai selap-selip di antara mobil-mobil saat melewati kemacetan.
Baca juga: Honda dan Yamaha Dapat Status Konsesi, Ducati Minta Dorna Tetap Adil
Satu yang berbeda adalah motor ini tidak memiliki engine brake. Motor terasa masih melaju ketika kita melepas putaran gas.
Alhasil kita hanya bisa mengandalkan pengereman untuk mengurangi lajunya. Beruntung TX3000 dibekali rem cakram depan dan belakang dengan masing-masing dua piston.
Sementara itu, TX3000 memiliki tiga mode berkendara. Pada mode 1, kecepatan maksimal dibatasi sampai 40 Kpj, adapun mode 2 mencapai 60 kpj, dan mode 3 bisa tembus 90 kpj.
Baca juga: Potret Ridwan Kamil Naik Motor Listrik Gesits RKG-5000
Motor listrik TX3000 mengusung motor elektrik berdaya 3.000 watt. Kemudian baterainya mengusung dua unit dengan masing-masing berkapasitas 1.716 kWh 60 V 28 Ah, yang diklaim bisa tembus 120 Km sekali ngecas.
Walau demikian, kecepatan maksimal dan jarak tempuh itu bergantung pada bobot pengendara serta panjang trek yang dilalui.
Di samping itu, motor ini juga menyediakan fitur Reverse, yang bisa membantu motor mundur, terutama ketika sedang parkir.
Baca juga: Mulai 3 Juli 2023 Ada Pemutihan Pajak Kendaraan di Jawa Barat
Berdasarkan pengalaman redaksi Kompas.com, motor listriknya cukup bertenaga bahkan ketika dipakai berboncengan. Putaran gasnya juga halus, tidak terlalu mengentak seperti motor listrik murah.
Beralih ke bagian suspensi, TX3000 dibekali suspensi teleskopik di depan dan sokbreker ganda di belakang. Impresinya, sokbreker ini terasa cukup keras, bahkan ketika dipakai berboncengan.
Namun, hal ini berdampak baik pada performanya ketika menikung. Pengemudi terasa lebih percaya diri, karena motor lebih stabil saat bermanuver dalam kecepatan tinggi.
Baca juga: Ruang Mesin Tidak Perlu Dicuci Cukup Dibersihkan dengan Cara Ini
Kemudian, kekurangan berikutnya dari motor ini adalah getaran pada setangnya. Bahkan saking kuatnya getaran tersebut, spion berkali-kali sering berubah posisi ketika berjalan.
Selain itu, tangan juga menjadi lebih cepat pegal karena harus menahan getaran tersebut. Meskipun secara posisi duduk dan posisi setangnya cukup pas.
Sedangkan bagi pengendara dengan tinggi badan 163 cm, posisi kaki masih harus jinjit, karena joknya yang agak lebar dan tinggi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya