Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemenperin Pastikan Pabrikan Jepang Ramaikan Pasar Motor Listrik

Kompas.com - 31/05/2023, 19:22 WIB
Ruly Kurniawan,
Stanly Ravel

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Dewasa ini, pemerintah sudah melakukan berbagai upaya untuk mempercepat transisi penggunaan kendaraan bermesin bakar ke listrik berbasis baterai melalui sejumlah regulasi, bahkan sampai bantuan atau subsidi.

Namun pada ranah roda dua, saat ini mayoritas pemain masih diramaikan motor asal China dan lokal seperti Gesits.

Pabrikan Jepang seperti Honda, Yamaha, sampai ke Suzuki, tampak belum agresif untuk menggarap segmen motor listrik.

Walaupun Honda Indonesia sendiri, sebenarnya sudah menegaskan punya rencana meluncurkan dua produk motor ramah lingkungan dalam waktu dekat.

Baca juga: Hindari Kemacetan, Simak Jalur Alternatif Menuju Puncak Bogor

Ditemui beberapa wartawan, Juru Bicara Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Febri Hendri Antoni Arif mengakui, saat ini pemain motor listrik di Indonesia masih dalam tahap pengembangan. Tetapi, wajar saja karena masih baru.

"Kami sudah berusaha membujuk, merayu mereka (produsen sepeda motor asal Jepang). Tetapi mereka punya pertimbangan bisnis sendiri dan kita tidak dapat memaksanya," kata Febri di Gedung Kemenperin, Jakarta, Rabu (31/5/2023).

Febri menjelaskan, yang bisa pemerintah lakukan merayu dan membujuk. Selain itu juga memberikan insentif menarik. Untuk memaksa, diakui tak bisa dilakukan sehingga keputusannya kembali ke produsen lagi.

Meski demikian, Febri memastikan, bahwa cepat atau lambat, pabrikan roda dua asal Jepang, baik Honda, Yamaha, maupun Suzuki akan melancarkan strategi untuk masuk ke industri kendaraan listrik.

Baca juga: Hyundai Resmikan Pembangunan Pabrik Baterai Pertamanya di ASEAN

Sebab, era elektrifikasi merupakan keniscayaan dan seluruh dunia sudah mulai bergerak ke sana.

"Cepat atau lambat mereka akan mengikuti, kok. Pak menteri juga kemarin sudah sempat ke Jepang, bertemu dengan prinsipal otomotif Jepang untuk membuat baterai mobil mini. Jadi ke investor itu sudah kami sampaikan," ucap Febri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Komentar
mereka bukannya lambat, tapi sengaja. karena positioning harga. kalo keluar duluan, jual 50-60jt, orang akan bilang mahal. tp kalo mocin listrik keluar duluan dan jual 42jt, lalu mereka jual 55jt, dianggap wajar oleh konsumen.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
[FULL] Kapolri soal Pantauan Arus Mudik Lebaran 2025: Fatalitas dan Keamanan Lebih Baik dari Tahun
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi Akun
Proteksi akunmu dari aktivitas yang tidak kamu lakukan.
199920002001200220032004200520062007200820092010
Data akan digunakan untuk tujuan verifikasi sesuai Kebijakan Data Pribadi KG Media.
Verifikasi Akun Berhasil
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau