JAKARTA, KOMPAS.com - Subaru Indonesia mengakui ada permintaan dari calon konsumen untuk membawa Seubaru Solterra. Namun Subaru tetap pada pendiriannya belum tertarik meluncurkan mobil listrik.
Chief Operating Officer (COO) Subaru Indonesia, Arie Christopher, mengatakan bahwa Solterra masih lama datang ke Indonesia. Pihaknya menunggu kesiapan infrastruktur mobil listrik di Tanah Air.
Baca juga: Pembatasan Pertalite Belum Menyeluruh, Baru di 4 Daerah Ini
"Permintaan sudah ada karena sekarang kan mobil listrik sedang booming. Tapi (keputusan membawa model baru) kami bukan hanya sekadar permintaan, saat ada permintaan banyak kemudian masuk (bawa Solterra) bukan seperti itu," kata Arie di Tangerang, akhir pekan lalu.
Arie tidak merinci berapa orang yang tertarik meminang Solterra. Dia hanya mengatakan, banyak yang dipikirkan Subaru sebelum membawa Solterra termasuk salah satunya ialah layanan purna jual.
"Kalau kita sudah komitmen memasukkan suatu model maka kita harus berpikir bahwa konsumen ini harus benar puas dan membeli mobil ini tidak akan salah, jadi juga aktivitas aftersales harus dipikirkan," kata dia.
"Jadi kapan kami akan masukkan kita tunggu sampai Jepangnya juga siap, pasti kita akan masukkan," ujar Arie.
Arie mengatakan untuk menghadirkan suatu model perlu persiapan yang lebih jauh, terutama mobil listrik. Meski diakui, saat ini tren mobil listrik murni sedang bergerak cukup agresif.
Baca juga: 28 Akses Gerbang Tol yang Kena Ganjil Genap Jakarta
Sedangkan perkembangan infrastruktur kendaraan listrik di Indonesia, belum begitu agresif sebagaimana permintaan produknya.
"Banyak aspek salah satunya harga dan banyak aspek termasuk juga kesiapan homologasi bukan hanya dari sisi Indonesia tapi juga dari sisi Jepang," kata Arie.
"Ini kedua belah pihak harus benar-benar yakin bahwa kita sudah siap memasarkan satu produk. Baru ketika dua pihak ini siap dan yakin kita akan luncurkan produk itu di Indonesia," ujar Arie.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.