Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mudik Lebaran Pakai Mobil Pribadi, Atur Semuanya sampai Hal Kecil

Kompas.com - 18/04/2023, 18:21 WIB
Janlika Putri Indah Sari,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com – Melakukan perjalan mudik menggunakan mobil pribadi tidak luput dari potensi bahaya. Maka dari itu, pemudik harus menyiapkan strategi khusus agar perjalanan mudik menggunakan mobil pribadi menjadi nyaman dan aman. 

Totok Sugiyanto, Master Trainer Indonesia Ayo Aman Berlalu Lintas (MABL) mengatakan ada dua kunci yang bisa dilakukan agar aman melakukan mudik Lebaran 2023.

Pertama adalah journey management dan yang kedua adalah economic driving.

“Menanamkan pola pikir bahwa kita harus selalu berkendara berkeselamatan penting. Maka sikap dan perilaku di jalan penting, jadi langkah yang pertama kita bisa melakukan yang namanya journey management,” kata Totok, Senin (17/4/2023).

Baca juga: Siap-siap Akan Dimulai One Way di Tol Cipali-Kalikangkung, Jalur Sedang Dibersihkan

Journey management yang dimaksud adalah pengendara atau pemudik harus benar-benar memperhitungkan semua hal yang berkaitan dengan keberangkatan.

Misalnya harus keluar uang berapa, isi e-toll berapa, rutenya kemana, kapan berangkatnya, serta melihat berita-berita terkait jalan yang akan dilintasi. Serta yang harus juga perhitungkan apakah harus melakukan service kendaraan lagi.

Jadi sebelum mudik bisa dihitung apakah sudah waktunya di service atau belum, sehingga pada saat kendaraan akan digunakan mudik sudah siap .

“Jangan mendadak dan mendekati waktu mudik untuk service. Sekarang itu seharusnya sudah di tes apakah mobil yang baru saja di service sudah siap untuk mudik atau tidak . Jangan sampai baru di servis, namun pada saat waktunya mudik mobil alami masalah,” kata Totok.

Ilustrasi mudik.SHUTTERSTOCK/GANDI PURWANDI Ilustrasi mudik.

Terkait kendaraan angkutan atau transportasi umum, Totok menyatakan jenis kendaraan tersebut punya journey management yang berbeda dari mobil pribadi.

Biasanya angkutan cenderung punya trayek tertentu, jadi sopir akan hafal lintasan yang mana ada lubangnya, sehingga tahu kapan harus berkendara lambat atau cepat.

“Sementara itu journey untuk kendaraan pribadi agak riskan karena hanya dilakukan setahun sekali mudiknya, jadi terkadang pengemudi tidak hafal kondisi jalan atau ada perubahan jalur. Sehingga perlu dicari tahu, mana jalan yang macet mana yang ada kendala dari berita,” kata Totok.

Baca juga: Buat Pemudik, Begini Cara Aman Pakai Peta Digital Agar Tidak Tersesat

Kemudian, kunci yang kedua adalah economic driving, jadi bahan bakar bisa digunakan efisien mungkin.

Tanpa disadari, dengan berperilaku economic driving pengemudi juga akan berperilaku berkeselamatan di jalan raya.

“Misalnya menginjak gas saja pelan. Ini juga menjadi kemahiran dari sopir kendaraan niaga, dia bisa konstan kecepatan kendaraan. Namun kendaraan pribadi rata-rata mengabaikan itu sehingga mengabaikan keselamatan,” kata Totok.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau