JAKARTA, KOMPAS.com - Ada beberapa sebab yang membuat pemilik sepeda motor ingin mengganti pelek. Biasanya, diganti karena memang sudah rusak, atau bisa juga karena sekadar variasi tampilan.
Saat hendak mengganti pelek, kendala harga adalah faktor yang cukup menghalangi minat, sebab pelek motor baru dengan standar OEM biasanya dipatok cukup mahal, yaitu kisaran Rp 800.000 hingga Rp 1 juta ke atas.
Solusi alternatif murah yang bisa menghemat biaya adalah mencari pelek bekas (second) yang banyak tersedia di forum media sosial atau lapak online. Akan tetapi, apakah pelek bekas aman digunakan?
Billy Wibisono, Head of Product and Service Development (PSD) Planet Ban menjelaskan, pelek bekas sejatinya aman-aman saja digunakan, asalkan pengendara cermat dalam memilih dan mengevaluasi.
Baca juga: 3 Tips Merawat Wiper Mobil Supaya Awet dan Tahan Lama
"Pelek bekas itu aman-aman saja dipakai. Memang dasarnya pelek itu rigid (kokoh), jadi selama tidak ada kerusakan atau kecacatan yang nampak, pelek masih aman dipakai, sekalipun itu bekas," katanya kepada Kompas.com, Minggu (2/4/2023).
Bagi pengguna yang hendak membeli pelek motor bekas, Billy menyarankan untuk memeriksa keaslian lapak terlebih dahulu. Sebab, transaksi komponen ini biasanya dilakukan secara daring, pengguna harus selektif dalam memilih supaya tidak tertipu.
“Akan lebih bagus lagi kalau membeli pelek bekas dari teman dekat atau kenalan baik, jadinya bisa memastikan secara langsung. Kalau online, harus hati-hati ketika memilih supaya tidak tertipu,” ujarnya.
Saran kedua, konsumen harus memastikan standar dari pelek bekas. Jika memungkinkan, sebaiknya pengguna mencari pelek dengan standar OEM asli.
Baca juga: Cara Menghilangkan Bau Menyengat di Kabin Mobil
“Kalau versi OEM berarti pelek asli dari pabrikan, jadi standar mutunya tinggi. Kalau pelek bekasnya versi aftermarket, carilah yang ada standar SNI,” katanya.
Langkah terakhir, tidak membeli kucing dalam karung, artinya pengguna sebaiknya mendatangi dan memeriksa langsung kondisi pelek motor dari si penjual.
“Foto kan bisa menipu, jadi kondisi pelek sebaiknya dipastikan sendiri. Coba periksa apakah ada kecacatan seperti bearing aus, garis retak atau patah, dan bekas peyang. Kalau ada tanda-tanda cacat, sebaiknya pelek jangan dibeli,” kata Billy.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.