Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyakit Umum Transmisi pada Mobil Manual

Kompas.com - 29/03/2023, 15:12 WIB
Erwin Setiawan,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Mobil dengan transmisi manual dikenal masyarakat lebih baik performanya karena perpindahan percepatan bisa diatur sedemikian rupa oleh pengemudi, sehingga sesuai dengan keinginan. Tidak sama dengan transmisi matik yang perpindahannya secara otomatis.

Selain itu, transmisi manual juga lebih awet daripada transmisi matik karena cara kerja transmisi manual lebih sederhana sehingga tidak membutuhkan perawatan yang terlalu ketat.

Meski demikian, transmisi manual tetap harus dirawat dengan melakukan penggantian oli. Dalam pengoperasiannya juga tidak boleh sembarangan karena transmisi manual juga bisa rusak.

Baca juga: Tanda Kopling Mobil Transmisi Manual Sudah Minta Diganti

Transmisi manual butuh perawatan ganti oliIST Transmisi manual butuh perawatan ganti oli

Foreman Nissan Bintaro Ibrohim mengatakan transmisi manual memiliki kerusakan di usia pemakaian yang sudah tua, karena kebiasaan pengoperasian yang kurang tepat.

“Salah satunya kebiasaan menginjak pedal kopling tidak penuh, tapi perpindahan gigi tetap dilakukan, hal itu tidak akan merusak mekanikal transmisi secara langsung tapi lama-lama sinkromes akan aus,” ucap Ibrohim kepada Kompas.com, Rabu (29/3/2023).

Dia mengatakan dari ausnya sinkromes ini, maka transmisi bisa mengalami beberapa kerusakan.

Baca juga: Jajal Generasi Baru Daihatsu Ayla 1.000 cc Transmisi Manual

Mazda MX-5 transmisi manualKompas.com/Nanda Mazda MX-5 transmisi manual

“Perpindahan gigi menjadi susah, atau muncul bunyi keras setiap kali melakukan perpindahan gigi di posisi tertentu saja, kerusakan lainnya tuas bisa kembali ke netral dengan sendirinya pada kecepatan tertentu, itu dampak dari ausnya sinkromes,” ucap Ibrohim.

Dia juga mengatakan transmisi manual bisa bunyi dengung bila penggantian oli telat, atau oli sempat mengalami penurunan kualitas dalam waktu yang lama.

“Seperti tidak ketahuan kalau transmisi manual bercampur dengan air, atau terlalu lama tidak ganti, oli bocor hingga kurang, itu bisa membuat bearing poros input atau output transmisi aus dan menimbulkan bunyi,” ucap Ibrohim.

Baca juga: Apa Benar Mobil Transmisi Manual Lebih Responsif daripada Matik?

Transmisi manual butuh penggantian oli secara teratur.IST Transmisi manual butuh penggantian oli secara teratur.

Selanjutnya Ibrohim juga mengatakan penyakit umumnya transmisi manual adalah kopling. Komponen ini akan sering aus bila pengoperasiannya tidak tepat.

“Bila pengemudi masih pemula, biasanya kopling cepat uas, akibatnya bisa sering jajan kampas kopling,” ucap Ibrohim.

Jadi, itu tadi penyakit yang ada pada transmisi manual bila mobil dioperasikan dengan cara yang tidak tepat dan abainya pengguna terhadap perawatan transmisi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau