JAKARTA, KOMPAS.com - Fabio Quartararo hanya finis di posisi ke-10 di sprint race MotoGP Portugal, Sabtu (25/3/2023). Pebalap Monster Energy Yamaha itu bermasalah dengan launch control saat start dimulai.
Quartararo mengatakan, sprint race menyuguhkan banyak aksi namun juga berbahaya. Pebalap asal Perancis itu mengatakan bakal lebih aman membuat dua balapan penuh ketimbang membuat sprint race.
Baca juga: Hasil Klasemen MotoGP 2023 Usai Sprint Race Portugal, Bagnaia Memimpin
Alasannya ialah dengan jumlah balapan hanya setengah dari balapan utama, pebalap jadi lebih liar di sprint race. Hal itu yang akan meningkatkan resiko kecelakaan terutama di lap-lap awal.
“Akan ada kecelakaan besar. Maksudku, ini hutan. Kami tidak di dalam mobil, yang pada akhirnya Anda sentuh dan itu bukan masalah,” kata Quartararo dilasnir dari Crash, Minggu (26/3/2023).
“Itu sama untuk semua orang. Saya tidak ingin mengeluh, tetapi pada akhirnya aman. Tidak masalah untuk menyentuh pebalap lain di lap terakhir, kami menyentuh 3-4 kali, itu balapan. (Tapi) di lap pertama ini tentang menjadi gila," kata dia.
“Menurut saya untuk keselamatan lebih baik melakukan 2 x 25 lap (balapan penuh) daripada 12 lap. Anda juga memiliki sedikit lebih banyak waktu untuk pulih jika kehilangan posisi," kata Quartararo.
Quartararo mengatakan, di sprint race lap pertama sangat menentukan sehingga semua pebalap sangat "ngotot." Sebab jika tidak demikian maka akan kehilangan posisi dan poin.
“(Hari ini) sepertinya lap pertama adalah lap terakhir. Itu normal karena Anda tidak ingin kehilangan posisi. Di masa depan, semua orang harus berjuang seperti ini. Itu yang menurut saya cukup berbahaya," kata dia.
“Hari ini hanya Marini dan Bastianini yang jatuh. Yang pasti di masa depan, akan ada lebih banyak crash,” ujar Quartararo.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.