Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sebentar Lagi Berlaku, Produsen Motor Listrik Kejar TKDN 40 Persen

Kompas.com - 15/03/2023, 07:42 WIB
Ruly Kurniawan,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemberian bantuan pemerintah alias insentif untuk pembelian Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) direncanakan bakal berlaku mulai 20 Maret 2023 hingga akhir tahun.

Seluruh persiapan tengah disempurnakan supaya kebijakan tersebut mampu secara maksimal mendorong percepatan era elektrifikasi sebagaimana sesuai amanat dari Peraturan Presiden Nomor 55 Tahun 2019 tentang program KBLBB.

Seiring dengan itu, Menteri Perindustrian RI (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan saat ini mulai banyak produsen kendaraan roda dua listrik yang tengah berupaya mengejar Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) hingga 40 persen.

Baca juga: Bocoran Insentif Mobil Listrik, Hyundai Ioniq 5 Dapat Rp 80 Juta dan Wuling Air EV Dipotong Rp 35 Juta

Jajaran sepeda Motor Listrik Selis di IIMS 2023KOMPAS.com/Gilang Jajaran sepeda Motor Listrik Selis di IIMS 2023

Sebab sebagaimana diketahui, TKDN atau lokal konten minimal 40 persen menjadi salah satu syarat supaya motor maupun mobil listrik mendapatkan insentif.

"Sampai sekarang, baru ada tiga merek motor listrik yang TKDN-nya sudah di atas 40 persen, yaitu Gesits, Selis, dan Viar," kata Agus di Jakarta, Selasa (14/3/2023).

"Tapi saya dapat informasi, banyak produsen lain yang ingin mendorong komponen TKDN-nya menjadi 40 persen sehingga bisa masuk dapat bantuan pemerintah ini," ucap Menperin, menambahkan.

Ia menambahkan, TKDN minimal 40 persen pada kendaraan listrik memang menjadi dasar pemerintah dalam memberikan bantuan. Sebab dengan hal tersebut, industri dimaksud berarti sudah melibatkan UMKM lokal dalam kegiatan produksinya.

Baca juga: Kenapa Jalur Selatan Jawa Kurang Diminati Pemudik? Ini Alasannya

Ilustrasi: Deretan sepeda motor listrik di Jakarta, Minggu (26/8/2018).Kompas.com/Alsadad Rudi Ilustrasi: Deretan sepeda motor listrik di Jakarta, Minggu (26/8/2018).

Langkah ini juga menjadi pacuan kepada para produsen atau industri otomotif yang ada di Indonesia agar segera mendirikan pabrik perakitannya di dalam negeri. Jadi, motor maupun mobil yang beredar memiliki nilai tambah tinggi untuk Indonesia.

"Kenapa lokal konten penting? Karena kami ingin, at least ada serapan tenaga kerja di Indonesia (terhadap aktivitas produksi produk otomotif)," kata Agus.

"Merek boleh Hyundai atau siapapun, tetapi 40 persen local contain. Artinya, sudah ada banyak penyerapan tenaga kerja di Indonesia yang terlibat," tambah dia.

Sebelumnya, Ketua Umum Asosiasi Industri Sepeda Motor Listrik (Aismoli) Budi Setiyadi sempat mempertanyakan mengapa dari banyak produsen roda dua listrik yang sudah dirakit lokal, hanya tiga merek saja yang mendapatkan insentif.

Baca juga: Syarat Utama Mudik Gratis dari Kemenhub, Pemudik Harus Punya NIK

Motor listrik parikan China, Yadea resmi meluncur di Indonesia International Motor Show (IIMS) 2023 di JIExpo, Kemayoran, Jakarta Pusat, Minggu (19/2/2023). Yadea klaim berhasil menjual ratusan unit motor  dan sepeda listrik di ajang IIMS 2023.KOMPAS.com/KRISTIANTO PURNOMO Motor listrik parikan China, Yadea resmi meluncur di Indonesia International Motor Show (IIMS) 2023 di JIExpo, Kemayoran, Jakarta Pusat, Minggu (19/2/2023). Yadea klaim berhasil menjual ratusan unit motor dan sepeda listrik di ajang IIMS 2023.

Bahkan berdasarkan catatan mereka, banyak pula produsen yang sudah mencapai syarat 40 persen TKDN, seperti United dan Smoot.

"Sekarang sudah ada beberapa merek yang sudah mencapai 40 persen, ini apakah bisa juga diberikan insentif. Jadi, nanti kita akan bertemu, mungkin minggu depan dengan para APM dan Kementerian terkait," kata Budi saat dihubungi Kompas.com.

Adapun saat ini, ada sembilan anggota APM yang terdaftar di Aismoli, yakni Volta, Viar, Selis, Magnum, Jarvis, Tomara, Polytron, United dan Smoot. Beberapa merek yang baru saja bergabung di dalam Aismoli, yakni Alva, HTM & Zero Motorcycles.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com