JAKARTA, KOMPAS.com - Pemberian bantuan pemerintah alias insentif untuk pembelian Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) direncanakan bakal berlaku mulai 20 Maret 2023 hingga akhir tahun.
Seluruh persiapan tengah disempurnakan supaya kebijakan tersebut mampu secara maksimal mendorong percepatan era elektrifikasi sebagaimana sesuai amanat dari Peraturan Presiden Nomor 55 Tahun 2019 tentang program KBLBB.
Seiring dengan itu, Menteri Perindustrian RI (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan saat ini mulai banyak produsen kendaraan roda dua listrik yang tengah berupaya mengejar Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) hingga 40 persen.
Sebab sebagaimana diketahui, TKDN atau lokal konten minimal 40 persen menjadi salah satu syarat supaya motor maupun mobil listrik mendapatkan insentif.
"Sampai sekarang, baru ada tiga merek motor listrik yang TKDN-nya sudah di atas 40 persen, yaitu Gesits, Selis, dan Viar," kata Agus di Jakarta, Selasa (14/3/2023).
"Tapi saya dapat informasi, banyak produsen lain yang ingin mendorong komponen TKDN-nya menjadi 40 persen sehingga bisa masuk dapat bantuan pemerintah ini," ucap Menperin, menambahkan.
Ia menambahkan, TKDN minimal 40 persen pada kendaraan listrik memang menjadi dasar pemerintah dalam memberikan bantuan. Sebab dengan hal tersebut, industri dimaksud berarti sudah melibatkan UMKM lokal dalam kegiatan produksinya.
Langkah ini juga menjadi pacuan kepada para produsen atau industri otomotif yang ada di Indonesia agar segera mendirikan pabrik perakitannya di dalam negeri. Jadi, motor maupun mobil yang beredar memiliki nilai tambah tinggi untuk Indonesia.
"Kenapa lokal konten penting? Karena kami ingin, at least ada serapan tenaga kerja di Indonesia (terhadap aktivitas produksi produk otomotif)," kata Agus.
"Merek boleh Hyundai atau siapapun, tetapi 40 persen local contain. Artinya, sudah ada banyak penyerapan tenaga kerja di Indonesia yang terlibat," tambah dia.
Sebelumnya, Ketua Umum Asosiasi Industri Sepeda Motor Listrik (Aismoli) Budi Setiyadi sempat mempertanyakan mengapa dari banyak produsen roda dua listrik yang sudah dirakit lokal, hanya tiga merek saja yang mendapatkan insentif.
Bahkan berdasarkan catatan mereka, banyak pula produsen yang sudah mencapai syarat 40 persen TKDN, seperti United dan Smoot.
"Sekarang sudah ada beberapa merek yang sudah mencapai 40 persen, ini apakah bisa juga diberikan insentif. Jadi, nanti kita akan bertemu, mungkin minggu depan dengan para APM dan Kementerian terkait," kata Budi saat dihubungi Kompas.com.
Adapun saat ini, ada sembilan anggota APM yang terdaftar di Aismoli, yakni Volta, Viar, Selis, Magnum, Jarvis, Tomara, Polytron, United dan Smoot. Beberapa merek yang baru saja bergabung di dalam Aismoli, yakni Alva, HTM & Zero Motorcycles.
https://otomotif.kompas.com/read/2023/03/15/074200215/sebentar-lagi-berlaku-produsen-motor-listrik-kejar-tkdn-40-persen