SEMARANG, KOMPAS.com - Tak hanya risiko aki tekor, mobil yang jarang dipakai juga berisiko mengalami beberapa masalah lain.
Beberapan di antaranya bensin basi, jadi sarang hewan pengerat, dan yang lumayan parah membuat oli mesin rentan kedaluwarsa.
Kondisi tersebut terjadi lantaran adanya endapan partikel oli yang lama tidak mendapat sirkulasi. Ciri-cirinya adalah perubahan tingkat kekentalan, keasaman, dan warna oli.
Parahnya, kondisi tersebut juga bisa membuat oksidasi dalam pelumas, yang memunculkan deposit di ruang mesin.
Baca juga: Waktu Penggantian Oli Matik Sesuaikan dengan Buku Panduan Servis
Kepala Bengkel Nasmoco Gombel Semarang Mohammad Syafruddin mengatakan, dalam kurun waktu enam bulan perubahan molekul pelumas mesin yang mengandung aditif deposit control pada kondisi kelembaban udara rendah dan kadar keasaman tinggi, bisa memicu korosi komponen piston, ring piston, dan kristalisasi dinding kepala silinder.
"Mobil yang didiamkan tidak dihidupkan komponen berbahan besi jika mengalami oksidasi akan berkarat. Atau bisa juga oli mengalami kristalisasi dan berubah jadi partikel lebih besar dan menyebabkan deformasi material," katanya kepada Kompas.com, belum lama ini.
Baca juga: Benar atau Tidak, Ganti Merk Oli Transmisi Matik Wajib Flushing?
Ciri-ciri lainnya, menurut Syafruddin, dengan melalukan pemeriksaan dari tutup maupun dipstick kondisi oksidasi oli bisa terlihat dari perubahan kekentalan dan warna.
Meskipun demikian, patokan tolak ukur utama adalah jarak pergantian oli terakhir sesuai record, yaitu dalam waktu enam bulan.
"Warna berubah dari sedikit kecokelatan jadi hitam pekat belum bisa dipastikan oksidasi oli sudah parah. Indikator paling akurat yaitu catatan servis pergantian oli terakhir. Jika sudah lebih dari enam bulan disarankan ganti oli mesin, tingkat kekentalan oli bisa jadi mengalami perubahan," ucapnya.
Untuk mobil berusia di atas 10 tahun, risiko penguapan oli lebih tinggi disebabkan celah komponen-komponen mesin lebih besar. Jadi selain cek kondisi kualitas oli juga perhatian utama yaitu volume oli di dalam oil pan.
Tetapi, Syafruddin menjelaskan, bila ada kebocoran ruang bakar bisa diketahui dari ujung knalpot mengeluarkan jelaga warna hitam. Masalah tersebut sumbernya dari kebocoran gasket cylinder head, klep bocor, atau piston baret.
"Oli terbakar atau kebocoran ruang pembakaran bisa di deteksi dari keluarnya asap putih di knalpot. Gas buang knalpot juga pedih di mata," tutup Syafruddin.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.