SEMARANG, KOMPAS.com - Kerap pemilik mobil mempermasalahkan lecet atau goresan pada bodi akibat bersenggolan dengan kendaraan lain.
Selain untuk menjaga penampilan, sebagaian pemilik memilih untuk langsung memperbaiki karena alasan mencegah terjadinya korosi yang menimbulkan karat.
Karenanya, banyak bengkel body repair menawarkan jasa cat dengan harga bervariasi. Hal itu, menyesuaikan jumlah panel yang rusak.
Bedanya, jika dibandingkan cat full body pengecetan sistem per panel hanya fokus mereparasi bagian lecet. Misal, kerusakan pada bagian pintu, panel lisplang, atau bumper.
Baca juga: Jangan Salah, Ini Bedanya Servis Berkala, General Servis, dan Tune Up
Yanika Prabantara, Owner Toros Garage Semarang mengatakan, teknik menghilangkan goresan atau lecet pada bodi adalah dengan cara menutup bagian lama yang rusak menggunakan cat baru.
Artinya, semprotan cat baru akan disesuaikan dengan warna bodi bawaan asli mobil dari pabrikan.
"Jika proses perpaduan warna tidak maksimal, bekas lecet akan terlihat meskipun bagian lama yang rusak sudah di cat ulang. Hasil akhir kemungkinan akan belang dan menyulitkan saat proses finishing," ujar Yanika, kepada Kompas.com, Kamis (9/6/2022).
Selain itu, Toro sapaan akrabnya menjelaskan, kebanyakan jenis yang dipakai melakukan pengecetan panel, yakni poly urethene (PU).
Baca juga: Cara Bersihkan Noda Aspal di Bodi Mobil
Karena, cat jenis NC pigmen warnanya cenderung kurang bisa menutup goresan secara maksimal. Hasilnya, untuk melapisi satu panel saja membutuhkan beberapa lapisan cat.
"Cat jenis NC hasil akhirnya juga kurang mengkilap dan lebih mudah kusam ketimbang cat jenis PU," ucapnya.
Yanika menambahkan, untuk biaya perbaikan spet per panel jenis MPV, seperti Avanza, Xenia, atau Kijang Innova sebesar Rp 400.000 yang mana lebih murah dibanding pengencatan menyeluruh. Sedangkan untuk full body biayanya mencapai Rp 6 juta.