Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Simak Penjelasan Hasil Survei 85,5 Juta Pemudik Lebaran 2022

Kompas.com - 25/04/2022, 11:02 WIB
Ruly Kurniawan,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Jaringan Aksi Keselamatan Jalan (Jarak Aman) dan Direktur Lalu-lintas Jalan Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Suharto mengimbau pemudik utnuk mengutamakan keselamatan lalu lintas.

Hal tersebut menyusul hasil survei yang dilakukan Kemenhub baru-baru ini yang menunjukkan potensi pergerakan nasional menjadi 31,6 persen atau sebanyak 85,5 juta pemudik di tahun ini.

Suharto menambahkan, dalam survei tersebut menunjukkan terdapat lima moda perjalanan terbanyak. Pertama adalah mobil pribadi dengan 22,9 juta orang (26,8 persen) dan sepeda motor dengan 16,9 juta orang (19,8 persen).

Baca juga: Ini Jadwal Uji Coba Ganjil Genap Arus Mudik di Tol, Senin sampai Rabu

Ilustrasi mudik gratis.KOMPAS.com/GALIH PRADIPTA Ilustrasi mudik gratis.

Kemudian dilanjuti oleh bus dengan 14,1 juta orang (18,5 persen), pesawat terbang dengan 8,9 juta orang (10,4 persen), serta kereta api dengan 7,6 juta orang (8,9 persen).

"Ini luar biasa dan harus diwaspadai dan diantisipasi bersama, mengingat kita tidak bisa melakukan mudik dua tahun terakhir," kata dia Suharto dalam webinar, Sabtu (23/4/2022) sore lalu.

Lebih lanjut, pemerintah disebut memiliki sejumlah regulasi keselamatan masyarakat selama periode terkait, khususnya mengenai Covid-19, dari keharusan vaksinasi dosis ketiga sampai menerapkan protokol kesehatan.

Dari sisi keselamatan lalu lintas, Suharto menyebut pihaknya melakukan ramp check untuk angkutan jalan sebanyak 57.693 unit yang meliputi bus AKAP dan pariwisata.

Serta sebanyak 215 unit angkutan sungai, danau, dan penyeberangan.

Baca juga: Daftar Stasiun Kereta Api yang Melayani Pengiriman Motor Gratis

Ilustrasi mudik naik motorKOMPAS IMAGES / RODERICK ADRIAN MOZES Ilustrasi mudik naik motor

Kemenhub juga menekankan adanya manajemen pelaku perjalanan kendaraan pribadi yang meliputi kesiapan pengemudi, kesiapan kendaraan, pemilihan rute perjalanan, dan pengaturan waktu perjalanan.

"Persiapan pengemudi mobil adalah mulai dari pengemudi dalam keadaan sehat, dapat mengidentifikasi, mengendalikan, dan memahami kendaraan dengan baik dan benar, serta mengetahui rute perjalanan yang akan dilewati hingga mencapai tujuan," kata dia.

"Untuk manajemen pelaku perjalanan sepeda motor meliputi imbauan untuk tidak menggunakan sepeda motor sebagai moda perjalanan jarak jauh, membatasi barang bawaan, dan siapkan rest area khusus untuk sepeda motor," lanjut Suharto.

Baca juga: Rest Area Cipali Sudah Mulai Ramai Disinggahi Pemudik

Selain itu, Kemenhub bersama sejumlah pihak juga berencana untuk membuat rekayasa lalu lintas demi mencegah kemacetan saat puncak arus mudik selama 28 April 2022 sampai 1 Mei 2022.

Adapun rekayasa lalu lintas di jalan tol, antara lain ganjil genap (gage), satu jalur alias oneway, dan pelarangan truk ukuran besar.

"Skenario manajemen lalin tahun ini adalah paket komplit, ada oneway, gage, hingga contraflow. Perlu dicatat bahwa pemudik di tahun ini meningkat 40 persen dibandingkan 2019," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com