JAKARTA, KOMPAS.com - Memacu kendaraan bermotor pribadi sering kali dianggap suatu hal yang penting untuk menjaga performa mesin tetap prima, khususnya mobil.
Hal tersebut terbilang sangat mudah, selain melakukan perawatan rutin seperti tune-up dan ganti oli. Adapun cara yang dimaksud, menjalankan mobil dengan putaran mesin (rpm) yang tinggi
Sehingga, dapat menguraikan penumpukan karbon di ruang pembakaran mesin dan membuat tarikan mobil akan terasa lebih ringan. Tapi benarkah demikian?
Baca juga: Viral Foto Emak-emak di MotoGP, Ini Bahaya Bonceng Lebih dari Satu Orang
"Kendaraan yang menggunakan busi biasa cenderung akan menghasilkan endapan karbon di bagian ujung elektroda," ujar Dealer Technical Support Dept. Head PT Toyota Astra Motor Didi Ahadi, kepada Kompas.com.
Endapan karbon yang menumpuk ini tidak akan bisa dibersihkan hanya dengan memanaskan kendaraan atau dijalankan pada rpm rendah.
Sebab, menurut Didi, panas yang dihasilkan saat memanaskan mobil berbeda dengan panas yang dihasilkan saat mobil dipacu dalam kecepatan tinggi atau putaran mesin yang tinggi.
"Pemilik kendaraan sesekali bisa memacu mobilnya dalam kecepatan tinggi guna menghindari tarikan mobil berat," kata Didi.
Baca juga: Ketahui Bahaya Membonceng Anak Kecil di Sepeda Motor
Namun, perlu diingat kecepatan harus di bawah ambang batas aman (red line), maksimal kecepatan 100 km/jam dan di jalur bebas hambatan atau tol.
“Cara sederhana ini bisa menghilangkan dan membakar karbon yang menumpuk pada kendaraan. Jadi pemilik mobil tidak perlu tune-up karena biayanya cukup mahal,” ujar dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.