JAKARTA, KOMPAS.com - Beberapa wilayah di Indonesia sudah mulai turun hujan, bahkan ada yang intensitasnya tinggi sampai menyebabkan banjir. Ketinggian air di jalan raya bahkan membuat pengendara kendaraan bermotor kesulitan untuk melintas.
Namun ada beberapa faktor yang menyebabkan pengemudi harus menerobos jalan yang tergenang air. Padahal dalam kondisi jalan tergenang, pengendara sangat tidak disarankan untuk melewatinya.
Baca juga: Pahami Rumus 3 Detik Keramat Saat di Jalan Tol
Pasalnya ada risiko yang cukup berbahaya yang bisa terjadi jika kendaraan tetap dikendarai untuk menerjang genangan air, seperti water hammer.
Training Director The Real Driving Center Marcell Kurniawan, menyarankan para pengguna mobil untuk berputar arah dan mencari jalan alternatif saat menemui banjir yang cukup tinggi.
“Batas aman lewat banjir itu kalau masih setengah roda, jika lebih dari itu lebih baik cari jalan lain,” ujarnya kepada Kompas.com beberapa waktu lalu.
Baca juga: Banyak Motor Gagal Lewati Tanjakan Cinomati, Begini Tekniknya
Namun jika terpaksa menerobos genangan air di jalan raya da beberapa hal yang harus diperhatikan. Cara aman yang pertama yakni jangan menjadi yang pertama saat melintasi jalan yang banjir, cara ini dilakukan untuk mengetahui seberapa dalam banjir di jalan tersebut.
“Pastikan ada kendaraan yang lewat sebelumnya, untuk memastikan jalanan tersebut memang bisa dilewati mobil,” kata Marcell.
Kedua, jika harus menerobos banjir, usahakan untuk menjaga jarak dengan kendaraan di depan kita. Jika jarak dengan kendaraan di depan aman, maka kita dapat mempertahankan kecepatan kendaraan dengan konstan. Sebab kunci menerjang banjir adalah kecepatan yang konstan.
“Kecepatan jangan terlalu kencang, karena mobil akan menimbulkan gelombang. Gelombang yang tinggi dapat masuk ke ruang mesin, lalu terhisap intake manifold,” ucapnya.
Baca juga: Tarif Bus AKAP Pandawa 87 Jakarta ke Banyuwangi, Tembus Rp 520.000
Jaga kecepatan mobil dan usahakan untuk menjaga putaran mesin serendah mungkin.
“Usahakan juga putaran mesin serendah mungkin, yang penting mobil masih bisa berjalan, supaya hisapan dari intake manifold kecil. Cara ini dilakukan untuk mencegah potensi air masuk ke ruang mesin,” ujar Marcell.
Cara terakhir yang dapat dilakukan pengemudi yakni mengikuti kendaraan yang melaju di depan kita. Marcell juga menyarankan untuk menghindari menerobos banjir yang terdapat di lajur dua arah.
“Usahakan jangan lewat banjir yang terdapat di jalur dua arah, sebab gelombang dari kendaraan lain bisa membuat air masuk lewat saluran intake. Saat tertabrak gelombang dari arah berlawanan, lebih baik lepas gas, agar hisapan manifold tidak terlalu kuat, idle saja,” katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.