Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini yang Terjadi jika Mesin Motor Mengalami Overheat dan Dipaksa Jalan

Kompas.com - 03/08/2021, 11:12 WIB
Arif Nugrahadi,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

 

JAKARTA, KOMPAS.com - Kejadian overheat atau kondisi mesin yang terlalu panas bukan hanya terjadi pada mesin mobil saja. Kondisi ini bisa terjadi sepeda motor.

Produsen sepeda motor sudah memasang pendingin mesin berupa radiator dengan pendingin udara atau cairan yang dapat meredam panas mesin.

Ada juga indikator sebagai informasi kepada pemilik kendaraan jika mesin mengalami overheat.

Baca juga: Honda Super Cub C125 Terbaru Meluncur di Indonesia, Cek Harganya

Dwi Suwanto, Instruktur Service PT Surya Timur Sakti Jatim Yamaha area Surabaya mengatakan, ada beberapa indikasi yang dapat diketahui jika mesin motor mengalami overheat.

 

Ilustrasi radiator pada sepeda motorIstimewa Ilustrasi radiator pada sepeda motor

"Untuk motor injeksi sudah ada indikator panas mesin dengan gambar thermometer. Jika lampu indikator menyaka dan berwarna merah, itu tandanya mesin terlalu panas atau overheat," kata Dwi kepada Kompas.com, Senin (2/8/2021).

Jika mesin motor sudah ada indikasi overheat, jangan paksakan motor untuk berjalan lebih jauh lagi. Akibat dari overheat dan masih dipaksakan untuk dikendarai maka akan berpotensi merusak komponen mesin lainnya.

Baca juga: Pengguna Motor yang Ingin Naik Kelas ke SIM CI dan CII Harus Tes Ulang

“Dan kalau kendaraan tetap dipaksa berjalan, maka bisa terjadi overheat sehingga bisa berdampak pada kondisi mesin,” kata Sarjono, Service Advisor (SA) AHASS Raharjo Motor Banyuanyar, Solo Jawa Tengah.

Bahkan jika sudah parah, motor sampai harus turun mesin. Hal ini disebabkan panas yang berlebihan sudah membuat kerusakan pada sektor jantung pacu.

Komponen yang berpotensi mengalami kerusakan pada saat memaksakan mesin dalam keadaan overheat, yakni mulai dari silinder, piston, dan juga stang piston yang membuat motor harus turun mesin.

 

Radiator untuk skutik, letaknya kurang menguntungkan karena ada di bawah yang mudah terkena kotoran. Donny Apriliananda Radiator untuk skutik, letaknya kurang menguntungkan karena ada di bawah yang mudah terkena kotoran.

“Sering kejadian seperti itu, jadi saat diisi cairan radiator selalu habis. Dan oleh pemiliknya tetap dipakai jalan, sehingga kerusakannya parah sampai harus turun mesin,” kata Sarjono.

Baca juga: Toyota GR70, Begini Jadinya jika Corolla DX Diproduksi Lagi

Maka dari itu jika pengendara sudah melihat indikator suhu mesin menyala, sebaiknya segera dilakukan pemeriksaan.

Langkahnya, lakukan pengecekan pada cairan radiator, jika terjadi pengurangan atau habis maka segera isi air radiator (coolant).

“Tetapi, kalau nanti diisi lagi dan indikator masih menyala berarti ada masalah di sekitar radiator. Bisa waterpump, selang tersumbat atau permasalahan lainnya,” ucap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com