Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenapa Truk dan Bus Bertahan Pakai Transmisi Manual?

Kompas.com - 18/06/2021, 15:21 WIB
Muhammad Fathan Radityasani,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.comKendaraan niaga seperti pikap, truk, atau bus berfungsi sebagai alat produksi sebuah perusahaan. Oleh karena itu, kendaraan niaga harus digunakan seefisien mungkin agar bisa mendapatkan keuntungan.

Namun jika diperhatikan, kebanyakan kendaraan niaga menggunakan transmisi manual. Memang beberapa bus misalnya sasis Hino RN285 menyediakan pilihan transmisi otomatis, namun penjualannya tidak sebanyak yang manual.

Prasetyo Adi Yudho, Deputy GM Product Division PT Hino Motors Sales Indonesia (HMSI) mengatakan, ada dua alasan kenapa kendaraan niaga banyak yang memakai transmisi manual, pertama soal edukasi dan kedua dari segi ekonomis.

Baca juga: Daihatsu Resmi Luncurkan Rocky 1.200 cc, Harga Mulai Rp 170 Jutaan

“Edukasi mengenai transmisi otomatis belum menyeluruh, terutama soal penggunaan dan keuntungan dari transmisi matik,” ucap Prasetyo kepada Kompas.com, Jumat (18/6/2021).

Jadi, berbagai daerah masih belum paham betul soal transmisi otomatis di kendaraan niaga. Namun untuk transmisi manual, kebanyakan daerah sudah banyak yang paham bagaimana mengoperasikannya.

“Kedua, dari segi ekonomis karena mudah dan murah perawatannya,” kata Prasetyo.

Baca juga: Begini Nasib Konsumen Daihatsu yang Terlanjur SPK Saat PPnBM 50 Persen

Dealer Technical Support Dept. Head PT Toyota Astra Motor Didi Ahadi menambahkan, kendaraan niaga yang memakai transmisi manual lebih efisien dan mudah perawatannya.

“Misalnya kalau kopling habis, mudah di ganti dan hampir semua bengkel bisa. Sedangkan kalau perbaikan matic, ada perlakuan khusus dan harus bersih untuk menghindari kotoran dan sebagainya,” ucap Didi.

Kemudian soal harga komponen dari transmisi, milik transmisi manual lebih murah biayanya. Selain itu, untuk mobil keperluan niaga, tentu biaya operasional yang lebih murah bisa jadi lebih menguntungkan untuk perusahaan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Komentar
pertanyaan sekalian.kenapa truk dan bus kok tdk pk pelek aloy. pakai manual lbh simple rawatannya(efisien) yg paling utama bukan bos nya yg nginjak2 kompling(sopir)????? insyaallah


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kanada Ajukan Keluhan ke WTO Buntut Tarif Baja dan Aluminium oleh Trump
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi Akun
Proteksi akunmu dari aktivitas yang tidak kamu lakukan.
199920002001200220032004200520062007200820092010
Data akan digunakan untuk tujuan verifikasi sesuai Kebijakan Data Pribadi KG Media.
Verifikasi Akun Berhasil
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau