Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kenapa Truk dan Bus Bertahan Pakai Transmisi Manual?

JAKARTA, KOMPAS.com – Kendaraan niaga seperti pikap, truk, atau bus berfungsi sebagai alat produksi sebuah perusahaan. Oleh karena itu, kendaraan niaga harus digunakan seefisien mungkin agar bisa mendapatkan keuntungan.

Namun jika diperhatikan, kebanyakan kendaraan niaga menggunakan transmisi manual. Memang beberapa bus misalnya sasis Hino RN285 menyediakan pilihan transmisi otomatis, namun penjualannya tidak sebanyak yang manual.

Prasetyo Adi Yudho, Deputy GM Product Division PT Hino Motors Sales Indonesia (HMSI) mengatakan, ada dua alasan kenapa kendaraan niaga banyak yang memakai transmisi manual, pertama soal edukasi dan kedua dari segi ekonomis.

“Edukasi mengenai transmisi otomatis belum menyeluruh, terutama soal penggunaan dan keuntungan dari transmisi matik,” ucap Prasetyo kepada Kompas.com, Jumat (18/6/2021).

Jadi, berbagai daerah masih belum paham betul soal transmisi otomatis di kendaraan niaga. Namun untuk transmisi manual, kebanyakan daerah sudah banyak yang paham bagaimana mengoperasikannya.

“Kedua, dari segi ekonomis karena mudah dan murah perawatannya,” kata Prasetyo.

Dealer Technical Support Dept. Head PT Toyota Astra Motor Didi Ahadi menambahkan, kendaraan niaga yang memakai transmisi manual lebih efisien dan mudah perawatannya.

“Misalnya kalau kopling habis, mudah di ganti dan hampir semua bengkel bisa. Sedangkan kalau perbaikan matic, ada perlakuan khusus dan harus bersih untuk menghindari kotoran dan sebagainya,” ucap Didi.

Kemudian soal harga komponen dari transmisi, milik transmisi manual lebih murah biayanya. Selain itu, untuk mobil keperluan niaga, tentu biaya operasional yang lebih murah bisa jadi lebih menguntungkan untuk perusahaan.

https://otomotif.kompas.com/read/2021/06/18/152100215/kenapa-truk-dan-bus-bertahan-pakai-transmisi-manual-

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke