Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER OTOMOTIF] Ke Bali Pakai Mobil Listrik Cuma Rp 200.000 | Bikin dan Perpanjang SIM Gratis

Kompas.com - 04/01/2021, 06:02 WIB
Aditya Maulana

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyatakan bahwa penggunaan mobil listrik jauh lebih ekonomis dibandingkan konvensional yang mengandalkan bahan bakar minyak (BBM).

Hal ini dibuktikannya melalui uji jalan kendaraan listrik dari Jakarta ke Bali yang hanya menghabiskan biaya Rp 200.000 untuk pengisian daya di stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU).

" Mobil listrik memiliki banyak manfaat salah satunya ekonomis karena lebih murah. Dari Jakarta ke Bali, kalau biaya BBM untuk mobil mencapai Rp 1,1 juta, dengan mobil listrik hanya Rp 200.000," ujar Erick dalam postingan instagram resminya, Minggu (3/1/2021).

Selain itu, pemerintah memberikan keringanan kepada masyarakat tertentu yang memperpanjang masa berlaku dan membuat baru SIM.

Penasaran seperti apa, berikut 5 artikel terpopuler di kanal otomotif pada Minggu 3 Januari 2020:

1. Jakarta-Bali Habis Rp 200.000, Ini Spesifikasi Mobil Listrik yang Dipakai Erick Thohir

Ilustrasi Hyundai IoniqKOMPAS.com/Ruly Ilustrasi Hyundai Ioniq

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyatakan bahwa penggunaan mobil listrik jauh lebih ekonomis dibandingkan konvensional yang mengandalkan bahan bakar minyak (BBM).

Hal ini dibuktikannya melalui uji jalan kendaraan listrik dari Jakarta ke Bali yang hanya menghabiskan biaya Rp 200.000 untuk pengisian daya di stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU).

" Mobil listrik memiliki banyak manfaat salah satunya ekonomis karena lebih murah. Dari Jakarta ke Bali, kalau biaya BBM untuk mobil mencapai Rp 1,1 juta, dengan mobil listrik hanya Rp 200.000," ujar Erick dalam postingan instagram resminya, Minggu (3/1/2021).

Baca juga: Jakarta-Bali Habis Rp 200.000, Ini Spesifikasi Mobil Listrik yang Dipakai Erick Thohir

2. Cerita Ribuan Kendaraan Dipaksa Putar Balik Saat Menuju Puncak

Petugas Satlantas Polres Bogor tampak memprioritaskan rekayasa satu arah atau one way menuju Jakarta untuk mengurangi kemacetan di penghujung arus balik Nataru di Simpang Gadog, Megamendung, Kabupaten Bogor, Jawa Barat Minggu (3/1/2021)KOMPAS.COM/AFDHALUL IKHSAN Petugas Satlantas Polres Bogor tampak memprioritaskan rekayasa satu arah atau one way menuju Jakarta untuk mengurangi kemacetan di penghujung arus balik Nataru di Simpang Gadog, Megamendung, Kabupaten Bogor, Jawa Barat Minggu (3/1/2021)

Meski sudah kembali dibuka, Jalur Puncak, Bogor, Jawa Barat, masih menyisakan cerita ketika malam pergantian Tahun Baru 2021 lalu. Biasanya, kawasan ini terkenal padat setiap tahun baru, tapi tidak dengan pergantian tahun ini.

Ketika itu, ribuan kendaraan yang menuju kawasan Puncak, Kabupaten Bogor dilaporkan terpaksa diminta untuk putar balik karena tak bisa menunjukkan surat hasil rapid test antigen.

Kasatpol PP Kabupaten Bogor Agus Ridho mengatakan, kasus terbanyak terjadi pada jelang pergantian tahun 2021 atau Kamis, 31 Desember 2020.

Baca juga: Cerita Ribuan Kendaraan Dipaksa Putar Balik Saat Menuju Puncak

3. Tidur di Dalam Mobil, Jangan Pakai AC atau Kondisi Mesin Hidup

ac mobilKompas.com/Fathan Radityasani ac mobil

Melakukan perjalanan dengan mengendarai kendaraan roda empat tidak luput dari rasa lelah. Apalagi setalah musim libur natal dan tahun baru berakhir, tidak sedikit pemilik kendaraan yang menempuh jarak hingga ratusan kilometer untuk kembali ke rumah.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau