Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Modifikasi yang Sering Dilakukan Namun Tidak Disarankan Karoseri Bus

Kompas.com - 04/12/2020, 18:17 WIB
Muhammad Fathan Radityasani,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.comModifikasi pada bus di Indonesia saat ini memanglah banyak. Jika dahulu sempat tenar klakson telolet, modifikasi yang saat ini sedang tren dipasang pada bus-bus yaitu lampu variasi.

Lampu variasi ini biasanya memenuhi seluruh sisi bus, misalnya di bagian depan pakai strobo, di samping ada under glow dan di belakang ada di kisi-kisi kap mesin. Modifikasi lampu ini memang membuat bus menarik untuk dilihat.

Namun ternyata, modifikasi lampu variasi ini tidak disarankan oleh karoseri yang membuat bodi bus. Karena karoseri sendiri sudah mendesain bagaimana sistem kelistrikan pada satu bus yang diproduksi.

Baca juga: Masih Gagah, Harga 6 SUV Bekas Ini Cuma Rp 50 Jutaan

Bus AKAP lampu variasiPikdo Bus AKAP lampu variasi

Export Manager karoseri Laksana, Werry Yulianto mengatakan, penambahan lampu-lampu strobo kemudian audio yang melebihi kapasitas bisa membuat kelistrikan bus korsleting bahkan menimbulkan percikan api.

“Kabel di bus itu kan ada batasan dayanya, begitu juga konverter dan inverternya. Kalau ditambah lampu-lampu dan jadi overload, ya bisa kebakar atau sekering putus,” ucap Werry kepada Kompas.com, Kamis (3/12/2020).

Namun jika kostumer minta tolong karoseri untuk dipasangkan lampu-lampu ini, bisa disiapkan. Werry mengatakan, karoseri akan melakukan routing cable ulang sehingga sistem kelistrikannya aman.

Baca juga: Langka, Yamaha F1ZR Marlboro Edition Laku Rp 55 Juta

“Namun jika minta dipasangkan lampu variasi ini, tidak termasuk garansi electrical dari karoseri,” kata Werry.

Begitu juga yang dikatakan Sales Staff karoseri Tentrem, Dimas Raditya. Dimas mengatakan jika kostumer melakukan modifikasi sendiri pada busnya, lalu melakukan modifikasi, garansinya sudah pasti hangus.

“Kalau ada masalah karena modifikasi dan dikembalikan ke karoseri, enggak dihitung garansi. Jadi hitungannya sebagai perbaikan,” kata Dimas kepada Kompas.com.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau