JAKARTA, KOMPAS.com – Truk memiliki kemampuan untuk mengangkut beban yang berat. Salah satu komponen penting pada kendaraan niaga ini, adalah sistem pengereman.
Berdasarkan teknologi, rem utama yang tersedia pada truk terbagi jadi tiga.
Pertama yaitu rem hidrolik, kedua sistem air over hydraulic (AOH), dan ketiga yaitu full air brake. Lalu dari ketiga jenis ini, mana yang lebih bagus?
Instruktur Project Training Center PT Isuzu Astra Motor Indonesia Thomas A Wijanarka menjelaskan, ketiga sistem pengereman pada truk ini biasanya tersedia pada truk kategori II atau heavy duty.
Baca juga: Mobil Bekas di Bawah Rp 50 Juta di Balai Lelang, Ada Xenia, Jazz hingga Mercy
“Rem dengan sistem hidrolik kekurangannya dari pedal, itu dia menekan minyak lalu mengerem. Gaya pengereman sangat bergantung pada kaki, jika kuat, maka pakem, begitu juga sebaliknya,” ucap Thomas dalam Webinar Basic Truck Bersama Isuzu, Jumat (13/11/2020).
Oleh karena itu, di beberapa model truk dengan pengereman hidrolik, ada brake boosternya. Selanjutnya yaitu ada AOH, yang mengatur adalah sistem pneumatic, sedangkan yang mengerem tetap hidrolik.
Sistem pneumatik mengandalkan udara bertekanan yang dimanfaatkan untuk menekan piston silinder. Piston ini kemudian menekan kampas rem sehingga putaran roda berkurang.
Baca juga: Mengenal Ragam Pelat Nomor Dewa di Indonesia
“Masalahnya, begitu hidroliknya bocor, maka rem akan blong. Oleh karena itu, baru muncul teknologi yang ketiga yang semuanya menggunakan udara,” kata Thomas.
Jika sistem full air brake mengalami kebocoran, udaranya berkurang, maka dia otomatis akan mengunci remnya, sehingga lebih aman. Secara kekuatan, full air brake sangat kuat daripada yang lainnya karena tidak tergantung pada tekanan kaki.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.