JAKARTA, KOMPAS.com – Produksi Isuzu Panther dikabarkan akan berhenti, lantaran emisi gas buang yang dihasilkan mobil tersebut terbentur dengan regulasi Euro IV. Secara tak langsung, berhentinya produksi Panther akan berimbas dengan kondisinya di pasar mobil bekas.
Banyak yang beranggapan harga bekas Panther akan melonjak tinggi. Apalagi bila berkaca dari berhenti diproduksinya sepeda motor Yamaha RX-King, yang saat ini bisa dibanderol hingga Rp 100 juta, padahal saat terakhir dijual banderolnya sekitar Rp 20 jutaan.
Meski begitu, anggapan ini rupanya ditolak Manager Senior Bursa Mobil Bekas WTC Mangga Dua Herjanto Kosasih. Menurutnya harga bekas Panther ada kemungkinan naik, tapi tidak sampai melonjak drastis.
Baca juga: Pakai Mobil Transmisi Matik, Jangan Pakai Kaki Kiri Saat Injak Pedal Rem
“Beda kasusnya dengan RX-King, Panther tidak seperti itu, normal saja," ujarnya kepada Kompas.com (21/2/2020).
"Karena mobil ini bukan barang istimewa, sekarang siapa yang pakai Panther? Paling untuk kendaraan operasional kantor atau pribadi, beberapa juga buat angkot," kata Herjanto.
Adapun harga bekas Panther kemungkinan bisa menjadi mahal, jika kondisinya masih istimewa. Seperti terawat, odometer rendah, dan masih menggunakan komponen orisinal.
"Panther termasuk mobil legend, bisa naik harganya jika kondisinya masih sangat bagus. Kalau Mercy kilometer rendah biasa aja, tapi kalau mobil Jepang kilometer rendah, itu jarang ada," ucap Bimo Maliki, pemilik showroom Malique Selatan Djakarta di Blok Mall Lt. Basement.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.