JAKARTA, KOMPAS.com - Nasib Isuzu Panther di Tanah Air bergantung pada implementasi regulasi standar emisi Euro IV yang bakal berlaku mulai 7 April 2021.
PT Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI) selaku agen tunggal pemegang merek kendaraan niaga dan penumpang Isuzu di Indonesia menyatakan, bahwa Panther belum direncanakan untuk mendapat peremajaan. Sehingga, keberadaan sang raja diesel itu tinggal menunggu regulasinya tidak sesuai lagi.
"Bagi kami, Panther ini akan terbentur regulasi mengenai Euro IV. Mesinnya Panther secara teoritis tidak akan comply dengan standar emisi tersebut. Maka (keberadaannya) ditentukan pada implementasi kebijakan Euro IV itu," kata General Manager Marketing PT IAMI Attias Asril kepada Kompas.com, Jakarta, Rabu (5/2/2020).
Baca juga: Eksistensi Isuzu Panther Berhenti Tahun Depan
Saat ini, lanjut dia, Panther dijual dengan spesifikasi standar emisi Euro II. Jika seluruh kendaraan diesel diharuskan beralih ke Euro IV tahun depan, maka mobil tersebut terpaksa tidak bisa diproduksi kembali.
"Untuk melakukan penyesuaian, diperlukan beberapa hal untuk mencapai skala ekonomi. Namun, saat ini tren pasar mulai berubah ke SUV dan Panther itu sendiri hanya ada di Indonesia. Negara lainnya seperti Filipina sudah ganti mu-X," katanya.
"Maka, kami juga harus berubah," ujar Attias.
Pada kesempatan terpisah, Keiji Takeda, Vice President Director PT IAMI mengungkapkan syarat Panther bisa diremajakan untuk menyambut aturan Euro IV di tanah air.
"Paling sedikit ialah 3.000 sampai 5.000 unit penjualannya per tahun, saat ini baru berada di angka 900-an unit. Berarti, kita harus ekspor tidak bisa mengandalkan pasar domestik saja. Namun di negara lain, ada perkembangan tren," kata dia.
Baca juga: Fenomena Isuzu Panther Bekas yang Terus Dicari Orang
"Produk utama kita juga ada di kendaraan niaga, setelah itu baru passanger car. Jadi memang cukup sulit, tapi bukan berarti kita tinggalkan pasar tersebut," ucap Keiji.
Berdasarkan catatan Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), popularitas Panther yang ditunjukkan dengan penjualan retail mengalami penurunan sebesar 17,2 persen, atau menjadi 950 unit sepanjang 2018.
Capaian itu terus turun hingga sepanjang Januari-Desember 2019, Isuzu hanya berhasil menjual Panther sebanyak 763 unit.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.