JAKARTA, KOMPAS.com - Tak sedikit masyarakat yang belum paham bahwa headrest (head restraint) memiliki fungsi yang cukup penting untuk keselamatan berkendara.
Tidak hanya sebagai sadaran kepala saja, headrest bisa mencegah terjadinya cedera leher akibat kecelakaan.
“Headrest memang diciptakan menahan kepala dari benturan. Tetapi perlu diingat perlengkapan keselamatan inti lain di dalam mobil seperti sabuk pengaman, air bag itu hanya bersifat mengurangi risiko cedera,” ujar Sony Susmana, Training Director Safety Defensive Consultant kepada Kompas.com di Jakarta, Senin (17/02/2020)
Baca juga: Knalpot Mobil Keluar Air, Bahaya atau Justru Normal?
Hal yang sama juga diungkap oleh Anjar Rosjadi, Technical Service Executive Coordinator Astra Daihatsu Motor (ADM), headrest bisa menahan beban leher.
“Kalau ada benturan, headrest bisa menahan beban leher sehingga menghindari cedera yang serius,” ujar Anjar.
Alat pemecah kaca
Tak hanya sebagai penahan kepala, banyak yang mengatakan headrest memiliki fungsi lainnya yaitu sebagai alat bantu darurat, ketika pengemudi terjebak dalam mobil saat terjadi kecelakaan.
Besi penyangga yang terdapat pada headrest mobil diduga bisa digunakan untuk memecah kaca.
Caranya dengan menekan tombol kecil yang ada di sekitar pangkal headreset untuk mencabutnya.
Kemudian selipkan gagang tersebut di antara kaca trim dan pintu. Ketika gagang sudah menancap dengan tepat maka kaca mobil akan pecah.
Baca juga: Seberapa Irit Yamaha XSR155? Ini Hitungannya
Namun apakah hal tersebut benar-benar bisa dilakukan?
“Pada dasarnya besi penyangga yang ada pada headrest itu berfungsi untuk mengatur ketinggian headrest demi kenyamanan si pengendara atau penumpang, bukan sebagai alat untuk pemecah kaca,” ujar Anjar.
Sony pun turut angkat bicara, menurutnya tidak semua orang bisa melakukan hal tersebut, apalagi dalam keadaan panik.
“Tidak semua orang bisa melakukan hal tersebut. Terutama saat terjadi kecelakaan pasti semua orang dalam keadaan panik, jadi akan sulit dilakukan. Harus yang paham akan sudut dan penempatannya,” ujarnya.
Sony menjelaskan walaupun sebelumnya ia sudah pernah melakukan percobaan tersebut namun tidak berhasil, hal tersebut bukan sesuatu yang mustahil untuk dilakukan dengan orang yang benar-benar paham akan sudut dan penempatannya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.