Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hati-hati, Transmisi Matik Bisa Rusak karena Girboks Rembes

Kompas.com - 27/01/2020, 08:42 WIB
Dio Dananjaya,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Banjir telah membuat sejumlah pemilik mobil khawatir, terutama jika air merusak bagian interior hingga komponen mesin. Selain itu, sistem transmisi juga dikhawatirkan rusak lantaran ongkos perbaikannya cukup memakan biaya.

Salah satu penyebab kerusakan transmisi otomatis saat terendam banjir adalah rembesan air yang masuk lewat celah-celah girboks yang tidak rapat.

Hermas Efendi Prabowo, pemilik bengkel spesialis Worner Matic, mengatakan, transmisi matik pada mobil sebetulnya dirancang kedap air.

Baca juga: Pelat Kecil di Anak Kunci Mobil Ini Hilang, Bisa Rugi Jutaan Rupiah

Cek bagian transmisi mobil, terutama yang terendam banjir, biasanya oli tercampur air.Kompas.com/Dio Cek bagian transmisi mobil, terutama yang terendam banjir, biasanya oli tercampur air.

Namun, dalam kondisi tertentu, air bisa masuk, terutama jika girboks pernah mengalami rembes oli.

“Kalau oli sudah pernah terlihat rembes, tandanya ada seal karet atau paking yang sudah harus diganti. Kalau tidak, bukan cuma oli yang rembes, tapi air dari luar juga bisa rembes ke dalam,” ujar Hermas kepada Kompas.com, Sabtu (25/1/2020).

“Jadi sering terjadi di mobil matik yang sudah berumur, komponen seal karet atau pakingnya sudah getas, sering ditemui air yang rembes pada bagian itu,” katanya.

Baca juga: Perdebatan Tuas Tranmisi Mobil Matik di D atau di N saat Berhenti

Cek oli lewat dipstick- Cek oli lewat dipstick

Selain dari bagian girboks yang terletak di kolong mobil, kerusakan sistem transmisi juga bisa rusak jika mobil sampai terendam banjir, terutama jika mengalami banjir yang ketinggiannya mencapai kap mesin.

“Air bisa masuk ke dalam girboks lewat dipstick oli transmisi, bagian tersebut memiliki celah yang cukup besar untuk air bisa masuk ke dalam bak oli transmisi. Apalagi mobil terendam cukup lama di banjir, itu memperbesar risikonya,” ucap Hermas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau