JAKARTA, KOMPAS.com- Pelayanan Satuan Penyelenggara Administrasi (Satpas) SIM Polda Metro Jaya untuk saat ini tidak menggunakan e-Drives untuk ujian SIM. Hal ini disebabkan karena alat tersebut turut tergenang banjir beberapa waktu lalu, dan belum dipastikan kondisinya.
Kasi SIM Subdit Regident Ditlantas Polda Metro Jaya, AKP Lalu Hedwin Hanggara menyampaikan, untuk pelayanan pembuatan SIM tidak mengalami kendala dan berjalan seperti biasanya. Hanya saja untuk sementara ujian masih dilakukan secara manual atau seperti sebelumnya.
“Pencari SIM biasa sesuai dengan cara biasa tidak menggunakan e-Drives, karena alat e-Drives ikut terendam saat banjir kemarin. Ini masih menunggu dilakukan pengecekan oleh teknisi,” ujar Lalu Hedwin saat dihubungi Kompas.com, Rabu (15/1/2020).
Hedwin menambahkan, meskipun menggunakan cara manual atau cara biasa tidak akan mempengaruhi hasil ujian. Meskipun, sebelumnya Polda Metro Jaya sudah menggunakan e-Drives untuk ujian SIM.
Baca juga: E-Drives Belum Beroperasi Gara-gara Banjir, Pembuatan SIM di Daan Mogot Masih Manual
“Pelayanan normal tidak ada masalah, kalau untuk sementara menggunakan cara seperti sebelumnya. Dan itu tidak berpengaruh karena juga sesuai dengan Undang-Undang, di tempat lain juga sama,” ucapnya.
Hedwin mengatakan, ujian menggunakan edrives maupun cara biasanya hasilnya tetaplah sama. Sedangkan penerapan e-Drives hanyalah sebagai inovasi pelayanan dalam ujian SIM.
“E-Drives itu kan hanya sebagai salah satu inovasi saja dalam ujian SIM,” tuturnya.
Ditanya mengenai kapan e-Drives bisa digunakan kembali, Hedwin belum bisa memastikannya. Mengingat, saat ini masih dalam tahap pengecekan yang dilakukan oleh teknisi.
“Hari ini baru dilakukan pengecekan oleh teknisi, belum tahu kapan (bisa digunakan). Nanti kalau sudah dilakukan pengecekan akan digunakan kembali,” ungkapnya.
Baca juga: Uji Praktik SIM dengan Sistem E-Drives, Semua Gerak-gerik Kendaraan Terekam di Control Box
Seperti diketahui, e-Drives mempunyai empat sensor bernama Radio Frequency Identification (RFID).
Sensor tersebut dipasang pada kendaraan, passive infrared di garis awal dan akhir, vibration sensor pada patok jalur uji SIM, dan sensor ultrasonik pada mobil untuk uji SIM A.
E-Drives ini diklaim bisa membuat penilaian yang dilakukan oleh sistem menjadi lebih akurat dan transparan serta lebih memberikan kepastian hukum.
Sistem kerja dari e-Drives adalah saat kendaraan melakukan uji praktek pembuatan SIM, data dari masing-masing sensor akan dikirimkan langsung ke server yang ada di ruang monitoring.
selanjutnya, data yang dikirimkan dari sensor-sensor itu diolah menjadi data statistik untuk dijadikan laporan penilaian dalam uji SIM. Uji SIM dengan sistem e-Drives ini dapat digunakan bagi warga yang hendak mendapatkan SIM A ataupun SIM C.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.