JAKARTA, KOMPAS.com - Tayangan Video viral di aplikasi berbagi pesan online. Video tersebut memperlihatkan rombongan touring sepeda motor yang sedang berhenti di bahu jalan kemudian ditabrak oleh truk dalam kecepatan tinggi.
Training Director Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC) Jusri Pulubuhu, kembali mengingatkan mengenai bahaya touring saat malam hari. Sebab bisa saja terjadi rombongan sudah berhati-hati tapi orang lain yang sembrono.
Baca juga: Ketahui Risiko yang Mengintai Saat Touring Motor Malam Hari
"Kalau touring motor masih di dalam kota sebetulnya tidak direkomendasikan tapi risikonya juga kecil. Sementara, yang sangat tidak dianjurkan itu touring malam ke luar kota, karena di sana banyak kecepatan yang konstan," kata Jusri kepada Kompas.com, Selasa (31/12/2019).
Menganggapi video tersebut, Jusri menilai, terlepas dari kelalaian sopir yang menabrak rombongan mootr yang sedang berhenti, ada cara berhenti di bahu jalan yang aman supaya kejadian seperti ini tidak terjadi lagi.
"Jika rombongan jangan berhenti di bahu jalan, tapi di luar bahu jalan. Kalaupun tidak ada, berhenti di bahu jalan kemudian nyalakan hazard, jika memang motornya belum ada hazard pakai lampu sein untuk memberitahu pengendara di belakang," kata
Baca juga: Sudah Paham Standar Internasional Untuk Touring Motor?
Selain itu, kata Jusri, usahakan jika berhenti di bahu jalan tidak mengambil badan jalan terlalau banyak. Apalagi jika touring dalam rombongan besar, karena dikhawatirkan dapat mengganggu pengguna jalan lain.
"Kemudian ini penting. Petugas (road captain, sweeper) itu mengenakan atribut yang terang sseperti pakai vest dan bawa lampu flash. jadi ketika rombongan berhenti apalagi di kondisi banyak mobil kencang, dia memberitahu posisi," kata Jusri.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.