JAKARTA, KOMPAS.com – Tak jarang dijumpai mesin mobil mendadak mati ketika sedang melewati perlintasan kereta api. Pengemudi yang panik dan kesalahan dalam perpindahan gigi transmisi, kerap menjadi alasannya.
Kemudian, konstruksi perlintasan rel kereta api juga mempengaruhi. Biasanya, perlintasan rel kereta api mempunyai kontruksi yang lebih tinggi dari jalan aspal, sehingga tidak sejajar.
Berdasarkan kondisi tersebut, maka setiap pengemudi kendaraan apabila melintas di perlintasan rel kereta api, akan mengurangi kecepatan laju kendaraanya, kaki melepaskan gas dan menginjak rem.
Baca juga: Parkir di Atas Rel, Pemilik Mobil Hanya Ingin Praktis
Didi Ahadi, Technical Support PT Toyota Astra Motor (TAM), ketika dihubungi otomotif KOMPAS.com, di Jakarta, Senin (30/12/2019), mengatakan, faktor utama yang menyebabkan mobil tiba-tiba mengalami mati mesin ditengah perlintasan kereta api yakni kepanikan pengemudi. Jika mesin sudah terlanjur mati, biasanya akan sulit dihidupkan.
“Salah satu penyebab mesin mobil tidak mau menyala ketika mati secara tiba-tiba ditengah perlintasan kereta api, mungkin saja disebabkan oleh aki mobil sudah dalam keadaan lemah sehingga ketika mobil mendadak mati tidak bisa di-starter,” ucap Didi.
Pastikan ketika melalui perlintasan kereta api, usahakan putaran mesin sedikit lebih tinggi dan jangan sampai dibawah 1.000 RPM.
Faktor selanjutnya, yakni kondisi mobil dengan muatan penuh memiliki risiko yang lebih tinggi terjadinya mesin mobil mati di perlintasan kereta api. Selain itu, pastikan pengemudi mengetahui karakteristik mobil dan rute yang akan dilewati.
"Usahakan ketika melewati perlintasan kereta api jangan panik, patuhi rambu peringatan yang ada di setiap perlintasan kereta api,” kata Didi.
Sebaiknya jangan beranggapan karena jarak kereta masih jauh, bisa seenaknya menerobos. Ketika sirine tanda kereta akan lewat sudah berbunyi dan pintu perlintasan sudah ditutup, sebaiknya berhenti dan menunggu sampai kereta selesai melintas.
Baca juga: Efek Tol Layang Jakarta-Cikampek Bagi Pengusaha Bus
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.