Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terobos Genangan Air, Waspada Bahaya Aquaplaning

Kompas.com - 28/12/2019, 08:22 WIB
Ruly Kurniawan,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Intensitas hujan mulai tinggi di beberapa wilayah Indonesia. Bagi pengendara yang masih aktif untuk memacu kendaraannya jelang akhir tahun ini, patut waspada.

Perlu diingat, pada kondisi jalan basah atau tergenang air,terdapat bahaya tersembunyi yaitu efek aquaplaning atau hydroplaning. Kasus ini kerap terjadi khususnya ketika sepeda motor atau mobil melintas di genangan air.

Menurut PG-On Vehicle Test (OVT) Manager PT Gajah Tunggal Zulpata Zainal, aquaplaning merupakan kondisi di mana ban tidak bisa menapak dengan seutuhnya pada permukaan jalan atau aspal akibat adanya tekanan dari genangan air.

Baca juga: Pilih Jalan Malam saat Pergi Jarak Jauh, Simak Tips Amannya

Aquaplaningwww.tirendo.nl Aquaplaning

"Jadi saat berkendara dalam kecepatan tinggi di bawah guyuran hujan dan lintasan basah, apalagi ada genangan, potensinya akan sangat besar terjadi. Ini bisa terjadi pada semua kondisi ban," katanya kepada Kompas.com, Jakarta, belum lama ini.

Sayangnya, lanjut Zulpata, tidak banyak pengendara yang sudah awas terhadap bahaya tersebut. Karena itu, ia menyarankan untuk pengendara tidak hanya sekadar mengecek kondisi ban dan tekanan udara saja saat ingin berkendara di cuaca hujan.

"Namun perhatikan betul kondisi bannya, apakah sudah botak atau bagaimana. Sifat berkendara juga harus dijaga apalagi jika saat hujan baru saja dimulai. Sebab, banyak kotoran baik kerikil dan lainnya sehingga mempengaruhi kondisi berkendara," katanya.

Baca juga: Tips Anti-Pegal Pakai Mobil Manual buat Jarak Jauh

Aquaplaningyoutube.com Aquaplaning

Pada kesempatan terpisah, Instruktur dan Founder Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC) Jusri Pulubuhu menyatakan, aquaplaning sering terjadi di jalan-jalan besar atau di mana kendaraan sedang berada dalam kecepatan tinggi.

"Misalkan saja ketebalan air itu mencapai 10 cm, sementara kecepatan kendaraan 50 kilometer per jam, pengendara pasti celaka. Karena, jika kecepatannya tinggi berarti empasan air yang mengangkat ke atas semakin besar," ujar dia.

Oleh sebab itu, Jusri menyarankan agar pengendara mengurangi kecepatannya saat hujan serta menjaga jarak pengereman.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau