Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kendaraan Listrik Pacu Penurunan Impor BBM di Indonesia

Kompas.com - 09/10/2019, 18:20 WIB
Stanly Ravel,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Mengusung tema Keberlanjutan Sektor Ketenagalistrikan Dalam Menghadapi Era Industri 4.0,  Masyarakat Ketenagalistrikan Indonesia (MKI) resmi menggelar seminar Hari Listrik Nasional (HLN) ke-74 di Jakarta Convention Center (JCC), Rabu (9/10/2019).

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan, yang datang membuka acara mengatakan bila listrik harus bisa menjadi tenaga terbarukan. Hal ini berguna untuk menekan impor minyak mentah olahan BBM.

"Paling tidak impor minyak mentah kita yang untuk BBM tidak naik atau stagnan, syukur-syukur bisa berkurang," ucap Jonan saat membuka Hari Listrik Nasional di Jakarta, Rabu (9/10/2019).

Baca juga: Jonan Minta PLN Ikut Sukseskan Program Kendaraan Listrik

Tidak hanya itu, Jonan juga meminta Perusahaan Listrik Negara (PLN) untuk menjadi pelopor mengenai inovasi perkembangan energi terbarukan dari segala sektor.

Ignasius Jonan KOMPAS.com/Gilang Ignasius Jonan

Seperti mengganti sumber pembangkit energi dari batu bara, sampai inovasi infrastruktur bagi kendaraan listrik yang saat ini sedang ramai digembor-gemborkan.

Baca juga: Bagaimana Bayar Cas Kendaraan Listrik di SPKLU?

Dengan maraknya kendaraan listrik, akan sangat memberikan dampak yang besar bagi penurunan emisi gas buang di sektor lingkungan dan penggunaan BBM. 

"Harusnya saat ramai soal kendaraan listrik itu yang sibuk-sibuk mengurus bukan hanya dari ESDM dan Kemenhub, tapi PLN juga. Jadi saya harap PLN bisa jadi pelopor untuk penyediaan tenaga listrik," ujar Jonan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau