Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alasan Kendaraan Listrik Belum Sentuh Makassar

Kompas.com - 13/09/2019, 17:16 WIB
Ruly Kurniawan,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

MAKASSAR, KOMPAS.com - Era elektrifikasi atau kendaraan listrik berbasis baterai sedang diupayakan untuk segera terjadi di Indonesia. Berbagai persiapan pun disiapkan, termasuk produsen terkait dengan cara memperkenalkan produk terbaiknya.

Tak sedikit juga kota-kota besar di Indonesia yang mulai menghadirkan edukasi tentang kendaraan listrik guna mempersiapkan diri. Tapi sayangnya, euforia kendaraan rendah emisi ini belum menyentuh seluruh wilayah Indonesia.

Pada pameran otomotif terbesar di Makassar, Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) Makassar 2019, misalkan. Kendaraan listrik absen dari panggung.

Baca juga: GIIAS Makassar 2019: Toyota dan Suzuki Absen, Eclipse Cross Unjuk Gigi

Mobil listrik Nissan Leaf di Karawang, Jawa Barat. Mobil listrik Nissan Leaf di Karawang, Jawa Barat.

Menanggapi hal ini, Ketua Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Yohannes Nangoi, menyatakan, pengenalan mobil listrik kepada masyarakat memang harus dilakukan secara bertahap, tidak bisa sekaligus ke seluruh wilayah Indonesia.

Jadi, wajar saja bila di beberapa wilayah sengatan kendaraan listrik belum terasa.

"Saya melihatnya, ini sama seperti perpindahan mobil manual ke otomatis saja. Perlahan, dan lama-kelamaan akan terus menyebar. Wilayah lain akan mengikuti arusnya," katanya di Makassar, Sulawesi Selatan, Rabu (11/9/2019).

Lagipula, kota-kota besar di Indonesia seperti DKI Jakarta lebih membutuhkan kendaraan listrik dalam waktu dekat. Mengingat, tingkat polusi udara di sana lebih mengkhawatirkan.

Mitsubishi resmi masuk ke segmen kendaraan ramah lingkungan dengan memasarkan model baru, Outlander PHEV di GIIAS 2019.Gilang Satria/Kompas.com Mitsubishi resmi masuk ke segmen kendaraan ramah lingkungan dengan memasarkan model baru, Outlander PHEV di GIIAS 2019.

Baca juga: Outlander PHEV Absen di GIIAS Makassar 2019

"Jakarta itu padat, polusi tinggi, pergerakan luar biasa, potensi daya beli juga ada. Jadi memang fokus di kota besar dahulu khususnya DKI Jakarta. Kawasan lain menyusul, akan mengikuti, karena mereka juga masih tenang-tenang saja," kata Nangoi.

Pada kesempatan terpisah, Gubernur Sulawesi Selatan Nurdin Abdullah juga mengakui bahwa penggunaan kendaraan listrik di wilayahnya masih cukup jauh. Masih banyak yang perlu disiapkan, seperti infrastruktur dan ekosistemnya.

"Kendati demikian, perkembangan teknologi di dunia otomotif juga terjadi cukup besar di Sulsel. Harapan saya, dengan adanya pameran seperti GIIAS, kita lebih melek teknologi dan mulai beranjak ke kendaraan listrik," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau