SOLO, KOMPAS.com - Dengan harga terjangkau, PT Solo Manufkatur Kreasi selaku pemegang merek dari Esemka berharap mobil pikapnya bisa bersaing di segmen kendaraan niaga ringan yang ada di Indonesia.
Seperti diketahui, harga off the road Esemka dari pabrikan dipasarkan sebesar Rp 95 juta. Nantinya, mobil ini akan dijual melalui mitra Esemka yang akan membangun jalinan outlet serta diler, yakni PT Unisat Oto Internasional (UOI).
Menurut Direktur Utama PT UOI Hady Hartanto, saat ini sudah ada sekitar tujuh outlet 3S yang menyatakan siap menjadi bagian dari distribusi Esemka di Indonesia.
Baca juga: Esemka Bicara Soal Pengembangan Mobil Listrik
"Ada tujuh yang sudah mau start untuk outlet 3S. Ini menyebar di Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Sulawesi. Tapi untuk outlet kami targetkan 100 di seluruh Indonesia, mudah-mudah bisa dikejar tahun depan," ucap Hady kepada beberapa wartawan di Boyolali, Jawa Tengah, Jumat (6/9/2019).
Tidak hanya itu, untuk mendistribusikan lebih banyak lagi Esemka di pasaran, Hady mengatakan juga sedang menjalin kerja sama dengan sejumlah mitra lainnya dari sektor desa, seperti UKM dan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes).
Bahkan Hady berharap produk Esemka juga akan terserap di pasar ekspor. Beberapa negara sudah menyatakan ketertarikannya dengan Esemka, seperti Myanmar dan Timor Leste. Namun saat ini yang paling menjanjikan adalah Timot Leste.
"Kami sudah melakukan pembicaraan, Timor Leste sudah ada dua yang bersedia dan memang lebih mudah. Untuk Myanmar dan Malaysia ini dalam bentuk kerja sama nanti akan ada penjajakan lebih lanjut. Intinya kita buka dengan rekanan yang ada," ujar Hady.
Baca juga: Menilik Isi Pabrik Esemka di Boyolali
Sebelumnya, Ketua Umum Komite Nasional Dewan UKM Indonesia Irwan Wijaya HS mengatakan bahwa dengan memiliki beberapa varian pilihan, Esemka cukup berpeluang untuk memenuhi kebutuhan dunia usaha.
Diprediksi dari hasil survei yang dilakukan UKM sendiri Esemka bisa terserap hingga 13.000 unit, apalagi secara harga sangat kompetitif.
"Kalau disektor dunia usaha biasanya yang utama itu bukan merek, tapi fungsi dan harganya, apalagi merek dalam negeri dan rakitan anak bangsa," kata Irwan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.