JAKARTA, KOMPAS.com - Memiliki desain unik dan kaya fitur belum cukup untuk memberikan penilaian terhadap produk terbaru dari Hyundai Mobil Indonesia (HMI), Kona. Berikut ulasan sensasi berkendara di Jakarta.
Hyundai Kona dibekali mesin 4 silinder segaris DOHC Dual CVVT berkapasitas 2.000 cc dengan teknologi pembakaran Atkinson Cycle. Mesin tersebut menghasilkan performa yang cukup untuk Sport Utility Vehicle (SUV), namun juga hemat bahan bakar.
Ketika pedal gas diinjak, SUV kompak ini langsung merespons. Terlebih ketika mode berkendara diubah menjadi sport, karakternya seketika berubah menjadi lebih agresif.
Baca juga: Uniknya Wajah Hyundai Kona
Tetapi, Kona belum dilengkapi paddle shift yang menambah dinamika rasa berkendara. Padahal transmisinya bisa diubah menjadi manual via tuas perseneling. Pasti lebih asyik kalau bisa mengatur perpindahan gigi via jari-jemari.
Dibandingkan kompetitor di kelasnya, Hyundai Kona memiliki dimensi yang relatif kompak, yakni panjang 4.165 mm, lebar 1.800 mm, tinggi 1.565 mm, dan wheelbase 2.600 mm. Meski begitu, kabin mobil terbilang masih cukup luas dan nyaman ditempati oleh empat orang dewasa.
Berkat dimensi itu pula, berkendara bersama Kona, jadi terasa mudah. Apalagi radius putar mobil adalah 5,3 meter. Melintas di jalanan kota padat kendaraan bukanlah masalah. Praktis!
Baca juga: Plus-Minus Interior Hyundai Kona
Suspensi yang dipasangkan pada kaki-kaki juga terasa pas, tidak terlalu empuk namun masih terasa nyaman. Melibas jalan tidak rata atau lubang kecil di Ibu Kota yang masih ada sisa pembangunan proyek infrastruktur, terasa tanpa mengurangi kenyamanan.
Menghabiskan waktu setengah hari bersama Kona terasa cukup menyenangkan. Interior yang mengombinasikan warna dof dan garis merah di beberapa bagian, termasuk sabuk keselamatan, membuat pengemudi jadi terasa lebih muda.
Sayang, beberapa bahan material dari plastik cukup dominan di dasbor. Cita rasa Eropa yang kental pada desain kabinnya, agak luntur. Seolah mengingatkan lagi kalau Kona ini berasal dari merek Korea.
Meskipun, kesan futuristik terasa lumayan kental dengan hadirnya head unit 9 inci dengan model floating. Buat pengaturannya, bisa memanfaatkan beragam tombol yang ada di lingkar kemudi.
Baca juga: Fitur dan Performa Hyundai Kona
Bicara fitur hiburan, head unit ini bisa melakukan berbagai hal, mulai dari sebagai radio, YouTube, navigasi langsung, hingga koneksi ponsel dengan monitoring via Wi-Fi.
Duduk berlama-lama di kabin Kona juga terasa nyaman, ergonomis. Pengemudi bebas mengatur kursi, setir kemudi, head rest, termasuk level ketinggian sabuk pengaman.
Meskipun, semua pengaturan dilakukan secara manual termasuk untuk pengaturan ketinggian, rebah-tegak (reclining), maupun maju-mundur (sliding) jok, mencari posisi yang nyaman bisa dilakukan dengan mudah.
Baca juga: Satu Pilihan, Hyundai Lepas Kona Rp 363,9 Juta
Bertemu dengan jalan lurus, pedal gas coba diinjak lebih dalam. Pada kecepatan menengah (80 km/jam ke atas) terasa redaman suara tidak optimal, sesekali terdengar jelas raungan mesin dan riuh suasana dari luar kabin.
Urusan keamanan, Kona menawarkan fitur cukup lengkap. Mulai dari enam airbags, sensor parkir empat titik di belakang dan kamera mundur, rem cakram dengan ABS empat channel dan EBD, Emergency Stop Signal (ESS), Hill Start Assist, Electronic Speed Controller, Tire Pressure Monitoring System, serta Downhill Brake Control.
Kesimpulannya, Hyundai Kona menawarkan sensasi berkendara yang praktis. Dimensinya yang kompak dengan kombinasi warna interior yang mencolok, cocok buat mahasiswa, eksekutif di masa awal karir mereka, sampai keluarga muda. Karakter mesin juga sesuai dengan kondisi jalan di kota-kota besar yang relatif padat dan banyak gang sempit.
Bicara soal harga, Hyundai Kona dibanderol Rp 363,9 juta on the road Jakarta. Kalau membandingkannya dengan Honda HR-V 1.8 Prestige yang menyentuh Rp 400 juta, Kona bisa jadi alternatif.