Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Etika Pakai Lampu Jauh, Jangan Jadi Biang Kerok di Jalanan

Kompas.com - 12/07/2019, 09:47 WIB
Azwar Ferdian

Editor

 

JAKARTA, KOMPAS.com - Lampu berfungsi sebagai alat penerangan kendaraan di malam hari, serta juga menjadi alat komunikasi antar sesama kendaraan.

Akan tetapi pada faktanya di lapangan, banyak pengendara yang salah dalam penggunaan lampu jauh, khususnya buat kendaraan roda empat atau lebih.

Lampu jauh kerap digunakan untuk menjadi sarana intimidasi kepada pengendara lain saat ingin meminta jalan. Ini banyak terjadi di jalan bebas hambatan.

Selain itu di jalanan umum, penggunaan lampu jauh juga sebenarnya berguna untuk melihat kondisi jalan yang tidak memiliki penerangan cukup. Tapi, jangan sampai mengganggu visibilitas pengendara dari arah depan.

Sebenarnya bagaimana adab penggunaan lampu jauh ini?

“Penggunaan lampu jauh memang diperbolehkan untuk menerangi jarak yang lebih luas. Misal ingin melihat petunjuk jalan, itu biasa pakai lampu jauh. Sah saja namun harus ada etikanya,” ucap Senior Driving Consultant dari Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI), Sony Susmana beberapa waktu lalu.

Baca juga: Membandingkan Harga Renault Triber dengan MPV Murah Lainnya

Penggunaan lampu jauh sebenarnya diperlukan saat kondisi kendaraan melaju cukup kencang. Ini untuk memastikan kondisi jalan di depan apakah ada halangan atau tidak.

Lampu jauh saat malam hariwww.hella.com Lampu jauh saat malam hari

Etika

Etika menggunakan lampu jauh adalah tidak menghidupkan secara terus menerus atau menjadikan lampu jauh penerangan utama selama perjalanan.


Masalahnya lampu jauh akan mengganggu pandangan pengemudi yang datang dari arah berseberangan atau mobil yang ada di depan.

Baca juga: 8 Bulan E-TLE Beroperasi, Ribuan Nopol Kendaraan Diblokir

“Untuk itu, melihat penggunaannya adalah ketika ada mobil datang dari arah depan, lampu jauh dimatikan. Ketika tidak ada mobil dari arah depan, boleh digunakan lagi namun tidak terus menerus,” ucap Sony

Sony juga mengungkapkan, selama ini bila mendapat pengemudi yang gemar menggunakan lampu jauh adalah pengemudi yang tidak menerapkan gaya berkendara defensif atau dengan alasan tidak menyadari menggunakan lampu jauh terus menerus.

Menurutnya bila menerapkan cara berkendara defensif, pengemudi tidak perlu terlalu bergantung pada lampu jauh terus menerus.

“Selama berkendara defensif mata bergerak melihat indikator, spion dan jalan. Tahu bahwa ia sedang pakai lampu jauh. Kemudian bila mengikuti aturan kecepatan yang berlaku, menjaga jarak, awas dengan sekeliling, penggunaan lampu jauh tidak perlu terlalu sering. Etikanya seperti itu,” ucap Sony.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau