Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jajal Chopper Presiden Jokowi di Telkomsel IIMS 2019

Kompas.com - 03/05/2019, 16:31 WIB
Gilang Satria,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Indonesia Custombike Expo & Championship (ICEC) menjadi salah satu program unggulan di Telkomsel IIMS 2019. Selain memajang motor modifikasi, di ICEC kita juga bisa test ride beberapa motor custom.

Salah satu yang paling menarik perhatian ialah replika chopper warna emas milik Presiden Jokowi. Motor ini mengunakan rangka dari Chopperland, produk kerjasama antara Veroland dari Kickass Chopper dengan Elders Garage.

Karena replika tidak semuanya persis seperti motor aslinya. Persamaannya yakni rangka, cat dan kelengkapan kendaraan lain. Sedangkan perbedaannya, kalau chooper Jokowi memakai mesin Royal Enfield, yang replika pakai punya Yamaha Scorpio.

Baca juga: Begini Rasanya Mencicipi Lambretta V200 Special

"Motor ini dirancang sangat baik. Cobain dulu, rasakan, maka akan tahu enaknya. Setang contohnya pakai model T-bar. Model ini membuat setang dekat dengan tubuh, tangan juga sejajar bahu jadi nyaman," kata Veroland, di Telkomsel IIMS 2019, Jumat (3/5/2019).

Replika chopper milik Presiden JokowiKOMPAS.com/Gilang Replika chopper milik Presiden Jokowi

Nyaman

Untuk membuktikanya, Veroland mempersilahkan media untuk mencobanya. Kompas.com mendapat kesempatan beberapa putaran di area outdoor Telkomsel IIMS 2019 untuk merasakan kenyamanan dan pengendalian motor.

Reaksi pertama naik Chopperland yakni posisi berkendara yang ternyata cukup nyaman. Pengendara dengan postur di bawah 170 cm bisa menapak sempurna. Klaim Veroland bahwa setang T-bar nyaman pun terbukti. Tangan tidak terlalu menjulur ke depan, posisinya juga tidak terlalu 'dongak' seperti model ape hanger.

Selain posisi tangan, postur kenyamanan berkendara juga ditunjang posisi pijakan kaki yang tidak terlalu tinggi. Buat motor yang masuk ranah klasik chopper, posisi foot peg di Chopperland masih wajar, dengkul tidak terlalu menekuk.

Baca juga: Kenali Kymco Noodoe, Fitur Kekinian Layaknya Ponsel Pintar

Rigid

Rangka Chopperland memakai model rigid di bagian belakang. Tugas suspensi belakang untuk meredam kejut diserahkan pada ketebalan ban belakang dan kenyamanan busa jok. Chopper yang kami coba ini memakai ban Swallow Classic dengan ukuran 4.50-18 di bagian belakang.

Buat yang biasa memakai motor modern dengan suspensi belakang, maka motor rigid bisa dibilang menyiksa pinggang. Meski begitu, Veroland mengatakan esensi motor custom adalah fashion sehingga yang dicari adalah estetika.

"Arahnya kita klasik chopper yang mengacu motor jaman dulu. Kalau kita lihat, motor-motor zaman itu memang belum punya suspensi belakang, karena saat itu teknologinya belum ada. Kalaupun dikasih peredam paling joknya dikasih per, dan busa joknya pakai yang tebal," katanya.

Replika chopper milik Presiden JokowiKOMPAS.com/Gilang Replika chopper milik Presiden Jokowi

Handling

Dengan fork dan ban depan menjulur ke depan, serta posisi tangan naik dan posisi duduk sedikit mengangkang, buat yang tidaak biasa maka mengendalikan motor chopper bukan hal mudah tapi juga tidak mutlak hal yang sulit.

Khusus buat Chopperland yang kami coba, handling atau pengendaliannya masih cukup mudah. Setangnya relatif lebar dan bentuknya lurus. Di kecepatan tinggi motor masih mudah dikendalikan.

Kami pun mencoba handling dengan melakukan 8-turn. Hasilnya motor masih nyaman diajak bermanuver. Tidak ada gejala ban depan ingin 'lari' atau motor 'godek' berlebihan.

Kesimpulan

Poin Plus
Nyaman
Pengendalian bagus
Desain klasik

Poin Minus
Kubikasi mesin kurang besar menyisakan ruang kosong di bawah tangki

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com