JAKARTA, KOMPAS.com - Toyota sudah mulai memikirkan rencana ekspor kendaran buatan dalam negeri ke Australia. Kondisi ini pascaterbukanya peluang sejak perjanjian kerja sama ekonomi antara Indonesia dan Negeri Kanguru (IA-CEPA) resmi ditandatangani beberapa waktu lalu.
Meski demikian, menurut Presiden Direktur PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) Warih Andang Tjahjono, masih ada beberapa hal yang harus dipersiapkan terkait penyesuaian masalah regulasi di negara tersebut.
"Selain lokal konten sudah oke dan model yang cocok, ada satu hal yang harus dilihat dan dipenuhi, soal safety Euro standart karena berbeda, di sana ada beberapa requirement khusus jadi harus kita siapkan, beda sedikit dengan Asia. Tapi secara teknis tidak masalah karena Toyota Asia Maufacturing juga sudah bisa ekspor ke sama, jadi tidak masalah," ucap Warih kepada wartawan di Telkomsel Indonesia International Motor Show (IIMS) 2019, Kamis (25/4/2019).
Baca juga: Indonesia Harus Curi Pasar Otomotif Australia
Lebih lanjut Warih memastikan bila tidak ada masalah soal kelengkapan fitur keselamatan untuk menyesuaikan permintaan pasar di Australia. Namun memang dibutuhkan waktu untuk melakukan persiapan menyematkan tambahan fitur yang dibutuhkan pada model Toyota yang sudah ada saat ini.
Sementara soal produk apa yang akan dipasarkan di Australia, menurut Warih sampai sat ini yang paling cocok adalah sport utility vehicle (SUV). Namun untuk modelnya sendiri, Warih masih enggan membicarakannya lebih lanjut.
"Paling cocok yang SUV, modelnya itu kan banyak, untuk EV (electric vehicle) itu juga kan termasuk, tapi kita lihat dulu karena 2022 kita juga mulai produksi hybrid," ucap Warih.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.