JAKARTA, KOMPAS.com - Penjualan mobil di segmen Kendaraan Bermotor Hemat Bahan Bakar dan Harga Terjangkau (KBH2) atau Low Cost Green Car (LCGC), tahun ini diprediksi akan mengalami penurunan seperti tahun lalu.
Sepanjang 2018, segmen yang juga disebut mobil murah itu menurun 5-10 persen. Tahun ini pun diprediksi sama, namun tidak sampai menyentuh 10 persen.
Bahkan, kata Anton Jimmi Suwandy, Direktur Pemasaran PT Toyota Astra Motor (TAM) secara pasar sudah stagnan. Terbukti dari hasil penjualan Agya dan Calya yang telah menyentuh angka normal.
Baca juga: LCGC Akan Berakhir
"Sekarang itu permintaannya sudah normal. Tahun-tahun awal tinggi karena memang permintaanya sangat tinggi, pastinya kondisi sekarang ini berbeda," ujar Anton belum lama ini di kawasan Senayan, Jakarta Selatan.
LCGC Dikenakan Pajak
Menurut Anton, mengenai rencana kenaikan pajak mobil murah masih menunggu keputusan akhir dari pemerintah. Tetapi sejauh ini akan tetap mengikuti peraturan yang berlaku.
"Sudah pasti ada risiko jika pajaknya naik, tetapi kami sudah berterima kasih selama ini sudah diberikan kebebasan pajak. Kalau kita lihat meskipun sudah stagnan, tetapi pasarnya masih cukup bagus," ujar Anton.
Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) penjualan mobil murah bulan lalu tembus 5.606 unit. Sementara model Toyota, seperti Agya terdistribusi 2.387 unit, dan Calya 3.138 unit.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.