JAKARTA, KOMPAS.com - MotoGP Indonesia yang akan berlangsung di kawasan wisata Mandalika, Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) pada 2021, mengusung konsep Sirkuit jalan. Apabila disetujui oleh Fédération Internationale de Motocyclisme (FIM) maka berbeda dengan negara lain.
Sebab, dari daftar negara penyelenggara MotoGP tidak ada yang menggelar balapan di sirkuit jalan, seperti ajang Formula 1 (F1 di Monaco dan Singapura). Menurut Jeffrey JP Sekjen PP Ikatan Motor Indonesia (IMI), apabila benar digelar di jalan raya maka tidak akan mendapatkan izin dari FIM.
"Tetapi yang saya tahu, yang di Mandalika itu yang akan dibangun fasilitas sirkuitnya dulu, infrastruktur pendukung lainnya belum dibangun," kata Jeffrey ketika dihubungi Kompas.com, Kamis (21/2/2019) malam.
Jeffrey menjelaskan, apabila konsepnya dibangun sirkuitnya dulu baru setelah itu fasilitas pendukung dikerjakan usai menggelar MotoGP maka FIM pun akan menyetujui. Karena itu tidak akan membahayakan buat banyak orang terutama para pebalap MotoGP-nya itu sendiri.
Baca juga: IMI Segera Ketemu FIM untuk Bahas MotoGP Lombok
"Kalau tidak berubah seperti itu, maka aman. Tetapi kalau kawasan wisatanya dibangun awal baru jalan di sekitar dijadikan sirkuit, itu yang tidak bisa. Sejauh ini informasi yang saya dengan fasilitas sirkuitnya dulu yang dikerjakan untuk mendorong minat masyarakat datang ke Mandalika," ujar Jeffrey.
Selain itu, pihak dari Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) juga pernah mengatakan bahwa pembangunan Sirkuit itu dilakukan oleh arsitek yang sudah biasa mendesain sirkuit di dunia, sehingga secara spesifikasi sudah memenuhi aturan dari FIM.
Sementara itu, menurut Senior Manager Safety Riding and Motorsports Departement PT Astra Honda Motor (AHM) Anggono Iriawan, konsep Sirkuit terkait keamanan tentu akan diverifikasi oleh FIM, serta Dorna untuk memenuhi standar beserta fasilitas pendukung.
"Pastinya sangat positif (MotoGP di Indonesia) bagi penggemar, pecinta, dan pelaku olahraga balap. Karena dengan kejuaraan level dunia dapat diselenggarakan di Indonesia," kata Anggono ketika dihubungi Kompas.com, Jumat (22/2/2019).
Anggono melanjutkan, efek dari hal itu juga cukup luas, karena tidak hanya olahraga balap semata tetapi aspek lain juga akan merasakan, seperti pariwisata, ekonomi di wilayah tersebut menjadi berkembang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.