Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Honda Belum Mau Produksi Lokal Moge

Kompas.com - 11/02/2019, 08:02 WIB
Aditya Maulana,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Kapasitas mesin sepeda motor Honda yang diproduksi di pabrik PT Astra Honda Motor (AHM) paling besar, yaitu 250 cc. Secara model, cuma CBR250RR sementara di atas itu masih berstatus impor utuh alias completely build-up (CBU).

President Director AHM Toshiyuki Inuma, menjelaskan, dalam mementukan satu model bisa diproduksi lokal atau tidak, dapat dilihat atau dipertimbangkan dari sisi permintaan atau pasar.

"Kami melihat pasar motor 250 cc ke atas itu belum terlalu besar. Oleh karena itu kami putuskan untuk tidak diproduksi di Indonesia, atau masih impor untuk produk kami yang di atas 250 cc," ujar Inuma di Bandung, Jawa Barat akhir pekan lalu.

Inuma menambahkan, secara kemampuan bukan perkara sanggup atau tidak tetapi menitikberatkan kepada kondisi pasar. Bicara fasilitas, pabrik AHM kata Inuma sudah berhasil dipercaya memproduksi CBR250RR yang secara teknologi sudah cukup modern.

Baca juga: Harga Moge Honda Bakal Melambung

Sementara itu, Executive Vice President Director AHM Johannes Loman, menambahkan, faktor lain juga terkait investasi karena untuk penjualan moge setahun 500 unit, apabila dihitung belum masuk dalam target.

"Tetapi memang tidak bisa menghitung sesederhana itu, terkadang motor kecilpun jika pasarnya kecil dan harga mahal, jelas belum bisa juga diproduksi di Indonesia," kata Loman di tempat sama.

Honda CB650R Neo Sport Cafe meluncur di BandungKOMPAS.com / Aditya Maulana Honda CB650R Neo Sport Cafe meluncur di Bandung

Direktur Pemasaran AHM Thomas Wijaya juga menambahkan, bahwa secara strategi memang untuk moge 500 cc hingga 1.000 cc diimpor dari Thailand atau negara lain seperti Jepang.

"Kami melihat pasar motor sport di Indonesia itu memang paling besar 250 cc, di atas itu masih sangat kecil, Tetapi, paling besar lain untuk seluruh kategori, motor di bawah 250 cc, oleh karena itu kami putuskan untuk impor saja," ujar Thomas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com