Jakarta, KOMPAS.com -Peran aki untuk motor-motor keluaran baru cukup krusial. Efeknya bisa tiba-tiba motor mati dan tidak bisa dihidupkan. Makin repot adalah ketika terjadi di tengah rutinitas yang padat.
Banyak ragam yang mengakibatkan aki soak lebih cepat dari masa pakai. Salah satunya adalah perangai atau kebiasaan biker yang kurang tepat saat menggunakan motor.
Baca juga: Biaya Perjalanan Jalur Darat Trans Jawa dalam 2 Skenario
“Inti masalah aki itu terletak pada siklus hidup aki dimana proses pengisian (charge) dan keluar daya (discharge) berjalan terus. Nah, biasanya masalah timbul saat salah satu proses ini belum selesai sempurna,” kata Heri, mekanik salah satu gerai aki di Jakarta Selatan.
Saat motor dinyalakan, lanjut Heri, aki bertugas menggerakkan starter motor untuk menghidupkan mesin. Kala proses berlangsung, aki kehilangan daya cukup besar.
Bila mesin tidak cukup waktunya mengisi aki, dimana arus masuk lebih kecil daripada arus keluar saat starter, maka aki bisa rusak atau tekor.
Baca juga: Komparasi BBM Xpander Melintasi Jalur Trans-Jawa, Tol Versus Reguler
“Logikanya mirip dengan baterai telepon seluler. Jika kita kebiasaan isi sampai 80 persen, maka saat kita isi sampai 100 persen daya yang terisi hanya sampai pada kemampuan 70 persen tersebut. Itu prinsip baterai termasuk aki,” ucap Heri.
Sebagai upaya pencegahan, baiknya pemilik motor tidak lupa untuk melakukan perawatan terhadap sepeda motornya secara berkala. Semakin sering perawatan motor dilakukan maka pengecekan kondisi aki juga akan dilakukan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.