Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemprov DKI Mau Batasi Tempat Cuci Mobil

Kompas.com - 09/01/2019, 07:02 WIB
Aditya Maulana,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mewacanakan akan membatasi penempatan dan perizinan tempat cuci mobil di Ibu Kota. Faktor utama, karena sebagai langkah untuk mengurangi limbah detergen di sungai.

Menanggapi wacana itu, Robby Kurnia, CEO Autoglaze Indonesia tidak merasa khawatir, sebab sabun atau shampo yang digunakan sangat ramah lingkungan, sehingga tidak menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan.

"Shampo kami itu ramah lingkungan dan juga diimpor, belum lagi kami juga sudah punya izin yang sudah sesuai dengan aturan," kata Robby di kawasan Cipete, Jakarta Selatan, Senin (1/7/2019).

Robby melanjutkan, bisnis pencucian mobilnya ini juga menawarkan cuci mobil kering alias dry wash yang tidak menggunakan air dan shampo sehingga sangat ramah lingkungan.

Baca juga: Musim Hujan Tiba, Jangan Malas Cuci Mobil

"Kalau yang dry wash kami di tempatkan di parkiran mal. Kalau itu jelas tidak menimbulkan limbah busa seperti deterjen, jadi kami tidak masalah soal wacana tersebut," kata Robby.

Salah satu layanan cuci mobil dengan tenaga robot atau robotic car wash yang ada di Jalan Margonda, Depok, Selasa (7/11/2017).KompasOtomotif/Alsadad Rudi Salah satu layanan cuci mobil dengan tenaga robot atau robotic car wash yang ada di Jalan Margonda, Depok, Selasa (7/11/2017).

Dalam menjelankan bisnis cuci mobil di SPBU, Autoglaze sendiri bekerjasama dengan Pertamina Retail. Lantas, tanggapan dari Direktur Operasional Pertamina Retail Pramono Sulistyo juga demikian.

"Kami sejalan dengan ramah lingkungan, dan kami menggandeng Autoglaze ini sendiri karena kami tahu semua shampo yang digunakan itu sudah ramah lingkungan sehingga kami tidak masalah dengan wacana itu," ujar Pramono di tempat sama.

Selain itu, Chandra pengelola cuci mobil di kawasan Cakung, Jakarta Timur, ketika ditemui Kompas.com, Selasa (8/1/2019), mengatakan, sampai sekarang ini belum mendengar informasi tersebut. Namun, jika memang akan dibatasi karena menyumbangkan limbah detergen, maka Pemprov DKI Jakarta harus memberikan solusi.

Tempat Cuci Mobil di daerah Penggilingan Cakung, Jakarta TimurKOMPAS.com / Aditya Maulana Tempat Cuci Mobil di daerah Penggilingan Cakung, Jakarta Timur

"Misalnya merekomendasikan sabun cuci mobil seperti apa yang tidak ramah lingkungan, sehingga kami bisa menggunakan sambun tersebut agar tetap bisa usaha di bidang cuci kendaraan bermotor," ujar Chandra.

Pernyataan serupa juga diungkapkan oleh Ali yang juga pebisnis cuci motor di Penggilingan, Cakung, Jakarta Timur. Menurut dia, kalau menggunakan sabun ramah lingkungan otomatis akan meningkatkan tarif.

"Sekarang untuk mobil Rp 25.000 sampai Rp 30.000, motor Rp 15.000, otomatis kalau sabunnya lebih bagus lagi, kami bisa menaikan tarif menyesuaikan dengan harga sabun tersebut," kata Ali.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau