Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Demi Keselamatan, Menhub Minta Ojek "Online" Kurangi Kecepatan

Kompas.com - 07/01/2019, 07:22 WIB
Stanly Ravel,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi, menggelar kegiatan safety riding bersama para ojek online (ojol). Kegiatan ini dilakukan untuk memberikan pembinaan serta sosialisasi mengenai tingginya angka kecelakaan sepeda motor akibat melaju melebihi batas.

Menurut Budi, pada 2017 korban meninggal dunia akibat kecelakaan lalu lintas yang melibatkan motor di Indonesia masih cukup tinggi. Karena itu, hal ini perlu disikapi pengguna motor, salah satunya pengemudi ojol yang setiap hari selalu melakukan aktivitas berkendara.

"Dengan jumlah itu menandakan tiga sampai empat orang meninggal dunia setiap jamnya. Oleh karenanya sayangi nyawa, kurangi kecepatan dan tidak berkendara melebihi kecepatan yang sudah ditetapkan," ujar Budi dalam siaran resminya, Minggu (6/1/2019).

Baca juga: Tebar Virus Keselamatan, Menhub Riding Motor Kustom

Budi berpendapat bila pengendara ojol baiknya berkendara tidak melebih dari 50 kpj. Karena bila sudah melebih kecepatan tersebut, keseimbangan berkendara bisa berkurang yang dapat berdampak pada risiko-risiko berbahaya.

Lebih lanjut Budi menjelaskan bila berdasarkan data Indonesia Road Management System (IRMS) telah terjadi 103.287 kecelakaan lalu lintas pada tahun 2017 di Indonesia. Dari jumlah tersebut telah memakan korban meninggal dunia sebanyak 30.569 jiwa, 14.409 korban luka berat dan 119.944 jiwa korban luka ringan.

"Berdasarkan data kecelakaan pada tahun 2017 menunjukkan bahwa motor memiliki prosentase tertinggi, yaitu mencapai 72 persen. Fakta menunjukkan korban kecelakaan lalu lintas adalah masyarakat golongan usia produktif yaitu usia 20–29 tahun. Untuk ojol setelah tadi mencoba amannya di 40 kpj, karena di 50 kpj keseimbangan sudah berkurang," ujar Budi.

Budi menegaskan bila keselamatan adalah suatu keharusan, karena itu setiap berkendara harus mengikuti aturan. Sementara untuk mengurangi jumlah kecelakaan dibutuhkan peran aktif dari semua lapisan masyarakat, bukan hanya dari pemerintah saja.

"Keselamatan jalan tidak mungkin terwujud bila tidak diawali saat ini dari diri kita sendiri, keluarga, masyarakat, serta lingkungan kerja sampai akhirnya menjadi budaya dan peradaban bangsa. Jadi keselamatan adalah tanggung jawab kita semua" ucap Budi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
[FULL] Kapolri soal Pantauan Arus Mudik Lebaran 2025: Fatalitas dan Keamanan Lebih Baik dari Tahun
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi Akun
Proteksi akunmu dari aktivitas yang tidak kamu lakukan.
199920002001200220032004200520062007200820092010
Data akan digunakan untuk tujuan verifikasi sesuai Kebijakan Data Pribadi KG Media.
Verifikasi Akun Berhasil
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau