JAKARTA, KOMPAS.com - Jelang tutup tahun, banyak tenaga penjualan dari merek-merek mobil mulai merangsang pasar dengan menawarkan beragam diskon menarik. Tidak tanggung-tanggung, nominal yang ditawarkan bahkan sampai puluhan juta ditambah dengan kemudahan lain.
Kondisi perang diskon yang ditawarkan ragam merek mobil baru, berimbas pada lesunya penjualan di segmen mobil bekas (mobkas). Menurut beberapa pebisnis mobkas, kondisi ini sudah menjadi tradisi yang kerap dialami baik di akhir tahun maupun awal tahun.
"Sudah biasa, pergerakan mulai turun sejak November pertengahan karena kita tahu banyak tawaran diskon menarik dari mobil baru. Si A kasih diskon segini si B kasih diskon segitu, dan lainnya. Memang momen ini menjadi hal yang tak bisa dihindari pemain mobil bekas," ucap Manager Senior Bursa Mobil Bekas WTC Mangga Dua Herjanto Kosasih, saat dihubungi Kompas.com, Rabu (12/12/2018).
Baca juga: Virus Mobil China Mulai Terasa di Pasar Mobkas
Menurut Herjanto, perang diskon yang terjadi di pasar mobil baru memang membuat pasar mobkas lesu, namun bukan berarti secara total tidak bergerak sedikit pun. Beberapa konsumen tetap ada yang masih mencari mobkas.
Salah satu faktor yang membuat mobkas masih menjadi pilihan adalah sisi harga serta kemudahan saat menggunakannya. Konsumen bisa mendapatkan harga mobil lebih murah ditambah tidak menunggu pengurusan surat-surat seperti mobil baru, dengan begitu kesempatan untuk langsung membawa mobil berlibur akhir tahun lebih besar.
Baca juga: Tahun Politik, Pedagang Mobil Bekas Selektif Cari Konsumen
Lemahnya penjualan mobil bekas juga dirasakan oleh Teddy pemilik showroom mobkas di MGK. Teddy menjelaskan pergerakan mobil bekas di akhit tahun memang tidak sebagi saat pertengahan tahun, tapi secara kondisi, tahun ini penjuaan mobkas lebih baik.
"Pertengahan tahun sampai Oktober itu pergerakan masih tinggi karena ada regulasi ganjil-genap, secara market kita lumaya terbantu. Kalau akhir tahun dan awal tahun itu memang tidak begitu kencang karena mobil baru mulai kasih diskon sana-sini," ucap Teddy.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.