JAKARTA, KOMPAS.com - Kesiapan PT Pertamina (Persero) menyambut era mobil listrik akan berlanjut di 2019. Setelah resmi meluncurkan pilot project Green Energy Station (GES) di SPBU Kuningan, Pertamina kini bersiap membangun stasiun pengisian listrik umum (SPLU) khusus kendaraan listrik sendiri di kawasan Jakarta Selatan.
Menurut Direktur Utama PT Pertamina Ritel Sofyan Yusuf, pada 2019 Pertamina akan membangun SPLU sendiri yang terpisah dari SPBU khusus untuk melayani kendaraan listrik, baik sepeda motor maupun mobil.
"Tahun depan kita buka khusus stasiun untuk electric vehicle (EV) di daerah Pakubuwono. Jadi SPLU ini nanti dititikberatkan khusus untuk mengisi daya energi kendaraan listrik. Rencananya pembangunan mulai awal 2019," ucap Sofyan kepada media usai peluncuran GES di Kuningan, Jakarta, Senin (10/12/2018).
Baca juga: Jonan Minta Ngecas Mobil Listrik Cuma 10 Menit
Nantinya SPLU tersebut akan tetap mengusung tiga konsep GES, yakni Green, Future, dan Digital. Rencananya, SPLU di Pakubuwono, Jakarta Selatan, tersebut juga akan dibangun menggunakan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dengan meyematkan panel solar.
Untuk rencana SPBU yang akan mengusung GES sendiri, Sofyan hanya menjelaskan bila tahun depan memang akan ada tambahan beberapa SPBU lain yang dilengkapi dengan charging station dan swapping baterai untuk motor. Namun untuk lokasinya di mana saja, masih dalam pembahasan.
Baca juga: Konsep Tukar Baterai Motor Listrik ala Pertamina dan Gesits
Sementara ketika menyinggung konsep SPLU yang notabennya lebih dulu disosialisasikan oleh PLN, Sofyan mengatakan pada dasarnya apa yang dilakuan Pertamina sama dengan PLN, tidak ada perbedaan karena tujuannya memberikan kebutuhan energi pada masyarakat.
"Jadi kita tidak berkompetisi dengan PLN, justru malah bersinergi. Sebagai daya energi yang kita gunakan juga masih dari PLN, meski memiliki PLTS, tapi kita tetap tidak bisa mengandalkan semuanya dari sana. Contoh, solar panel itu kan butuh panas matahari, bila cuaca mendung atau musim hujan seperti ini otomatis asupan berkurang," kata Sofyan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.