Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Chopper Kanjeng Nyai dengan Jantung W-Engine"

Kompas.com - 12/11/2018, 07:42 WIB
Stanly Ravel,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Motor-motor kustom garapan anak bangsa kembali meramaikan Yokohama Hot Rod Custom Show 2018 yang akan dihelat di Jepang pada 2 Desember mendatang. Di antara beberapa motor yang diberangkatkan, ada satu karya garapan builder Psychoengine asal Purwokerto yang datang menggunakan basis Honda CB 100 lansiran 1976.

Kali ini, M Yusuf Adib Mustofa kembali melahirkan W-engine untuk Honda CB yang memiliki gaya Chopper, bernama "Kanjeng Nyai".

Ubahan kustom ekstrem dari Kanjeng Nyai sudah terlihat dari tampilan awal. Salah satu yang menarik adalah model suspensi depan yang menggunakan springer namun hanya ditunjang dengan satu fork, alias monofork.

Honda CB W-engine Kanjeng Nyai Honda CB W-engine Kanjeng Nyai

Baca juga: Gaya Chopper Bobber Masih Jadi Tren Motor Kustom

"Bikin sendiri, modelnya ala monofork seperti vespa, jadi cuma pakai fork tunggal sebelahnya kosong saja. Sasis rigid juga kustom sendiri, sampai frame dan tangki juga," ucap Yusuf kepada Kompas.com, Minggu (11/11/2018).

Masuk ke sektor mesin, tangan dingin Yusuf kembali berhasil melahirkan mesin tiga silinder W-engine baru pada CB lawas. Semua silindernya aktif, alias bukan pajangan, ketika melekat pada sasis, bagian jantung jadi terlihat padat berisi.

Honda CB W-engine Kanjeng Nyai Honda CB W-engine Kanjeng Nyai
Untuk tenaga, menurut Yusuf naik signifikan. Dari kapasitas standar CB single silinder yang hanya 100 cc, kini lompat menjadi 468 cc. Tidak heran saat dalam gelaran Kustomfest 2018 lalu banyak juri mancanegara yang terheran-heran melihat mesin kreasinya ini. Apalagi saat dites naik ke atas panggung memperlihatkan semua silinder berjalan normal.

Baca juga: Gara-gara Motor Kustom, Pasar Moge Bekas Menggeliat

Honda CB W-engine Kanjeng Nyai Honda CB W-engine Kanjeng Nyai

"Standar 100 cc, pasang W-engine total jadi 468 cc, untuk tenaga saya belum sempet ukur, tapi yang jelas lebih besar. Semua saya kerjakan, tapi kalau cat saya serahkan ke Hacka Painstriping," kata Yusuf.

Sementara untuk total pengerjaan, Yusuf mengatakan paling memakan waktu di sektor mesin dengan waktu delapan bulan, sementara untuk sasis sendiri hanya dikerjakan selama dua bulan. Namun begitu, dia merasa tidak ada kesulitan, hanya saya dia harus berbagi waktu dengan motor milik konsumen lainnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau