Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gaya Chopper Bobber Masih Jadi Tren Motor Kustom

Kompas.com - 11/10/2018, 13:02 WIB
Stanly Ravel,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Seiring banyaknya pemain baru, tren sepeda motor kustom saat mulai bervariasi. Namun bicara soal aliran atau gaya, diprediksi tema-tema paduan Chopper Bobber masih tetap mendominasi.

Menurut Direktur Kustomfest yang juga merupakan builder dari Retro Classic Cycles, ada beberapa pertimbangan yang membuat aliran Chopper Bobber masih tinggi peminatnya.

"Kalau saya lihat memang Chopper Bobber masih terus berkembang. Pertama yang pasti side effect dari Pak Jokowi yang kebetulan beli motor kustom dengan tema Chopper. Dari situ, berkembang penialian orang bahwa motor kustom ya itu seperti motor pak Jokowi, Chopper kan," ucap Lulut beberapa waktu lalu di Yogyakarta.

Baca juga: Motor Kustom Jokowi dan Gibran Dipamerkan ke Makassar

Pertimbangan lain yang tak kalah penting, adalah karena tema-tema Chopper tidak termakan oleh waktu dan bisa diterapkan pada segala jenis motor. Artinya, kustom Chopper sebenarnya tidak harus menggunakan basis motor besar alias moge, motor berkubikasi kecil pun bisa menerapkan, tinggal bagaimana penyelasarannya saja.

Chopper mini yang dibangun menggunakan mesin berkubikasi kecil- Chopper mini yang dibangun menggunakan mesin berkubikasi kecil

Namun begitu, bukan berarti aliran lain seperti Tracker, Scrambler, dan Cafe Racer ditinggalkan. Karena menurut Lulut, masih banyak karya di luar Chopper yang saat ini juga mulai naik daun, hanya saja sayangnya memang saat gelaran Kustomfest lebih mendominasi tema-tema Chopper.

Baca juga: Menaker Terpesona Motor-motor di Kustomfest 2018

"Pada intinya semua aliran masih berkembang. Satu lagi yang tidak kalah penting motor-motor kustom nitrohead atau yang cc kecil, itu juga makin kesini makin berkembang, detail-detailnya itu luar biasa. Beberapa juri dari luar yang melihat sampai kaget, karena di negara mereka motor 125 sampai 150 cc itu cuma dijadikan motor untuk ke mini market, tapi di sini bisa jadi karya," ucap Lulut

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau