MOTEGI, KOMPAS.com – Gelar juara dunia premature kemungkinan besar bisa diraih pada seri ke-16 di GP Jepang, oleh pebalap Repsol Honda Marc Marquez, tanpa perlu menunggu sampai ujung musim 2018.
Ini bisa mengulangi kesuksesan dua tahun lalu (2016), di mana dirinya berhasil finis paling depan di Motegi, dan meraih gelar juara dunia.
Namun, mengutip dari Motorsport.com, Sabtu (20/10/2018), jika pebalap bisa memutuskan di mana mereka memenangkan kejuaraan, tidak ada yang akan memilih untuk melakukannya di Twin Ring Motegi, sirkuit sibuk buat penonton dan tak ramah buat balapannya juga.
Karena itu, pada 2016 lalu semua orang tak mengira Marquez memilih memenangkan kejuaraan di Jepang, dan lebih menunggu seminggu untuk melakukannya di Australia buat merayakan gelarnya. Semua tak menyangka, baik media maupun di dalam tim Honda sendiri.
Dua tahun kemudian (2018) pebalap berusia 25 tahun itu tampaknya sudah berubah, seolah-olah telah melalui fase metamorfosis yang membuatnya hampir sempurna. Dia saat ini adalah pebalap yang menyerang ketika dia tahu dia memiliki kesempatan untuk menang, dan bisa memilih kapan dia harus meraih podium jika itu memungkinkan.
Baca juga: Tercepat di FP3, Dovizioso Mulai Ancam Marquez
Skema Kemenangan Marquez
Keunggulan 77 poin dan hanya dengan 100 poin yang tersisa untuk diraih, Marquez dapat merebut mahkota 2018 lebih awal. Tentu saja apabila dia bisa memimpin 76 poin atau 75 poin.
Namun, kemenangan Dovizioso akan memaksa Marquez menunggu seminggu, untuk balapan berikutnya di Phillip Island buat kesempatan lain. Marquez masih berkemungkinan raih gelar, dengan finis kedua jika Dovizioso tidak menang.
Bahkan bisa juga finish di posisi ketiga atau keempat, asalkan Dovizioso berada di belakang Marquez. Setidaknya ada 16 skema yang kemungkinan bisa terjadi dan membuat Marquez meraih gelarnya secara premature. Berikut skemanya.