Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Beli Civic Type R Harus Tunggu Berbulan-bulan

Kompas.com - 15/10/2018, 08:42 WIB
Aditya Maulana,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Antusiasme masyarakat Indonesia terhadap Honda Civic Type R begitu tinggi. Terbukti sejak pertama sedan berperforma itu meluncur pada 2017, sampai sekarang masih banyak peminat, bahkan harus antre hingga empat bulan.

Marketing & After Sales Service Director PT Honda Prospect Motor (HPM) Jonfis Fandy, menjelaskan, dalam satu bulan selalu ada konsumen yang membeli, tetapi karena statusnya tidak tersedia di diler dan impor utuh dari Inggris, maka pembeli harus rela menunggu.

“Jadi setelah konsumen pesan, kita akan pesan ke Honda di Inggris untuk segera dikirim ke Indonesia,” ujar Jonfis pekan lalu di Bekasi, Jawa Barat.

Menurut Jonfis, dalam satu tahun kurang lebih terjual sekitar 40-50 unit. Jumlah tersebut tergolong baik mobil berbanderol Rp 1 miliaran.

Baca juga: Rekor Baru yang Dibuat Civic Type R

“Mungkin ada juga diler yang punya stok, tetapi tidak banyak. Diler itu mau stok karena untuk memancing konsumen yang melihat. Tetapi kalau tidak stok, inden sampai empat bulan lamanya,” kata Jonfis.

Honda Civic Type R saat mejeng di GIIAS 2017.KompasOtomotif-Donny Apriliananda Honda Civic Type R saat mejeng di GIIAS 2017.

Civic Type R banyak dibeli oleh penggemar kecepatan, dan tentu saja, punya duit berlebih. Mobil ini mengemban satus sebagai pemegang rekor sebagai mobil penggerak roda depan tercepat di sirkuit Nürburgring, Jerman, setelah mencatat lap time 7 menit 43,80 detik.

Sedan sport berperforma tinggi itu tersedia dalam dalam enam pilihan warna, yaitu Rallye Red, Brilliant Sporty Blue Metallic, Championship White, dan Sonic Gray Pearl. Sementara warna Crystal Black Pearl dan Polished Metal Metallic.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com